Mohon tunggu...
Anjar Puspita
Anjar Puspita Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengenal Keamanan Data yang Digunakan dalam Aplikasi Chatting

4 Agustus 2017   21:43 Diperbarui: 6 Agustus 2017   21:22 2770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sarana komunikasi pada saat ini sangatlah mudah, hal ini disebabkan karena semakin banyak aplikasi chatting yang berperan sebagai sarana komunikasi modern. Dengan semakin banyaknya apikasi chatting yang ada maka akan semakin mempermudah bagi para pengguna. 

Aplikasi chatting tersebar di berbagai platform baik di android bahkan ios, dan aplikasi yang ditawarkan juga banyak yang gratis serta mudah digunakan. Hal ini tentu saja memanjakan para pengguna dalam menggunakan aplikasi chatting tersebut. Semakin banyak varian dari aplikasi chatting yang tawarkan maka semakin banyak pula pilihan yang dimiliki oleh para pengguna aplikasi chatting.  

Aplikasi yang terdapat dipasaran memiliki cara tersendiri untuk menarik minat para pengguna, semakin unik dan baik sebuah aplikasi chatting maka semakin banyak pengguna yang tertarik. Cara promosi aplikasi chatting juga dilakukan dengan cara yang sangat bervariasi dan kreatif. Dimulai dari menawarkan stiker yang menarik perhatian, menawarkan keamanan data yang tidak bisa diretas oleh pihak manapun bahkan menawarkan game yang cukup menarik untuk dimainkan oleh para pengguna aplikasi chatting.

Tetapi sekarang ini pengguna aplikasi chatting lebih cendrung memilih aplikasi chatting yang memiliki keamanan data yang baik, karena semakin baik keamanan data yang dimiliki oleh sebuah aplikasi chatting maka akan semakin baik juga untuk berkomunikasi dengan aman dan nyaman.

Salah satu cara mengetahui apakah aplikasi chatting tersebut bagus adalah melihat dari keamanan data yang ditawarkan oleh aplikasi tersebut. Setiap aplikasi chatting memiliki cara dalam mengamankan data pengguna, salah satu caranya ialah dengan melihat enkripsi yang digunakan. Enkripsi data memiliki berbagai jenis dan model, seperti enkripsi AES, RSE dan End to End.

Menurut survei yang dilakukan oleh perusahaan ComScore yang melakukan survey terhadap para pengguna mobile di indonesia yang dirilis pada tanggal 29 maret 2017, didapatkan bahwa aplikasi chat Whatsapp merupakan aplikasi chat terpopuler dengan pengguna sebanyak 35,8 juta pengguna di indonesia, sedangkan aplikasi chat terpopuler kedua ialah Blackberry Messenger dengan pengguna sebanyak 34, 7 juta pengguna dan aplikasi chat Line berada diurutan ketiga dengan pengguna sebanyak 27,6 juta. 

Berdasarkan hasil tersebut didapatkan bahwa aplikasi yang banyak digunakan seperti Whatsapp, BBM, dan Line memiliki keamanan data yang baik karena aplikasi chatting tersebut menggunakan enkripsi dengan teknik end to end. Hal ini pulalah yang menjadi salah satu alasan kenapa menggunakan aplikasi chat tersebut, karena pengguna merasa aman dalam pemakaiannya. 

Sebenarnya apa itu enkripsi end to end? Sehingga sekarang banyak aplikasi chatting yang menggunakan enkripsi jenis ini. Tetapi sebelum membahas apa itu enkripsi end to end, apakah sudah tau apa itu enkripsi? 

Enkripsi adalah metode yang digunakan untuk melakukan pengamanan terhadap informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima sehingga informasi yang diberikan tidak akan menyebar ke pihak lain. Banyak teknik enkripsi yang dapat digunakan untuk melakukan enkripsi informasi, salah satu contoh dari metode enkripsi ialah enkripsi end to end.

Enkripsi end to end adalah teknik enkripsi dengan cara melakukan pengamanan informasi yang dikirim dari pengirim dan penerima. Contoh dalam aplikasi chat whatsapp enkripsi ini dilakukan secara otomatis pada saat pengiriman data, sehingga data yang dikirimkan tidak akan tersimpan di dalam server whatsapp karena enkripsi ini hanya bisa dibuka oleh pengirim dan penerima informasi saja. 

Tetapi selain di Whatsapp aplikasi chatting lain yang menggunakan enkripsi end to end adalah Line yang dikenal dengan nama enkripsi Letter Sealing, Blackberry Messenger yang terlebih dahulu menggunakan enkripsi end to end dan sekarang hampir semua aplikasi chatting menggunakan teknik enkripsi ini karena enkripsi end to end memiliki kelebihan dalam kecepatan dan keamanan data secara keseluruhan. 

Enkripsi end to end memang baik dalam melakukan pengamanan informasi, karena enkripsi ini hanya bisa dibuka oleh penerima dan pengirim pesan saja tetapi aplikasi yang menggunakan enkripsi ini tetap memiliki kekurangan, seperti yang banyak diberitakan aplikasi chatting yang menggunakan enkripsi ini tidak tetap aman sepenuhnya karena pesan dapat dibaca oleh orang lain. Hal ini dapat dilakukan karena masih ada celah keamanan, salah satu celah keamanan yang dapat meretas aplikasi pengguna enkripsi ini adalah celah keamanan pada jaringan SS7 (Signalling System no 7).

SS7 tidak dapat menembus enkripsi end to end tetapi SS7 dapat menipu operator hal ini tentu saja sangat membantu bagi para peretas untuk bisa membuka akun aplikasi chatting yang digunakan oleh target sasaran. Secara teknis peretas memanfaatkan celah di jaringan SS7 untuk menipu operator yang digunakan oleh target sehingga operator percaya bahwa nomor telepon yang digunakan oleh peretas sama dengan nomor telepon target. 

Hal ini membuat peretas dapat melakukan installaplikasi chatting di ponsel pribadinya dengan menggunakan nomor target yang diretas untuk mengatur account baru. Jadi hal ini sangat memungkinkan untuk peretas menerima kode rahasia palsu yang dapat membuktikan bahwa peretas tersebut benar benar pengguna yang sah dari akun yang diretas. Setelah pelaku mendapatkan akses penuh maka ia dapat menerima pesan yang dikirimkan kepada korban peretasan sehingga pelaku dapat melancarkan aksinya.

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada satupun hal yang aman terutama data yang berisi informasi seseorang yang dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu keamanan informasi sangatlah penting tetapi tidak ada cara yang berhasil seratus persen dalam mengamankan data tersebut.

Anjar Puspita Sari

Penulis Adalah Mahasiswa Sistem Informasi, Universitas Trilogi, Kalibata Jakarta Selatan

Sumber : 1 | 2 | 3 |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun