Tak ada goresan tinta (lagi) dalam diaryku
Otak ini mulai rusak, tanpa guratan ide yang mengalir
Membayangkan bobroknya mental pemuda yang katanya penerus bangsa
Penuh derita dan kehampaan
Apakah ini yang kau inginkan, wahai penguasa?
Anak-anak kami ternoda budaya asing
Anak-anak kami terbuai ilusi semu yang indah namun berduri
Anak-anak kami berhalusinasi dalam candu tanpa arah
Apakah ini yang katanya pendidikan modern?
Sudinya, bangun, dan bangunkanlah mereka dari kehidupan yang semu
Kasihanilah mereka
Bimbing mereka
Berikan kami darma
Jangan beri kami janji manis penuh misteri
Singsingkan lengan, berjalan beriringan
Meski kerikil tajam terus menghujam
Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H