Saya terlalu idealis? Padahal saya ini sangat realistis. Sebab bagi saya, tidak mungkin bekerja tanpa rasa cinta kepada pekerjaan saya.Â
Betapa hancurnya dunia, ketika saya melaksanakan hidup dengan kebosanan dan kebencian terhadap apa yang saya lakukan.Â
Kerja akan menjadi beban, karena kita tidak mendasarinya dengan cinta terhadap bidang yang kita kerjakan.
Filsafat, sejarah, dan sastra adalah yang saya cintai dan minati dengan sepenuh hati. Masa iya saya harus memaksakan diri untuk belajar lalu bekerja dalam ranah pertambangan, manajemen, atau kedinasan?
Bukan mereka yang tahu diri saya, tapi saya sendiri yang mengenal seluruh potensi dalam diri saya.
Saya sudah biasa diremehkan karena ingin mengambil jurusan yang saya sukai, sudah kebal. Sebab saya cinta dan bangga memiliki kemampuan dan minat dalam bidang ini. Tidak sedikit pun ragu dengan apa yang saya pilih, itulah sebabnyak tidak pernah marah kalau diremehkan.
Untuk kalian, yang mungkin sama seperti saya. Semangat!! Apapun  jalan yang kamu pilih, lakukan dengan keberanian dan cinta. Jangan pernah gengsi karena kamu mengambil jurusan musik, sastra Indonesia, teater, pendidikan paud, seni rupa, peternakan, tata busana, dan jurusan lainnya.
Hidupilah hidup dengan apa yang kamu cintai dan inginkan. Janga dengar ejekan dan hinaan dari mereka yang tidak percaya kepada pilihanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H