Mohon tunggu...
Anjani Nurindah
Anjani Nurindah Mohon Tunggu... GP Angkatan 4 Kab. Garut

Guru sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practices Aksi PPL

23 Januari 2023   10:30 Diperbarui: 23 Januari 2023   10:49 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi : SD Negeri 1 Tegalpanjang
Lingkup Pendidikan : Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi gagasan pokok dan gagasan pendukung pada pelajaran Bahasa Indonesia melalui model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan Games Learning  di kelas IV SDN 1 Tegalpanjang,Kecamatan Sucinaraja Kabupaten Garut.
Penulis : Anjani Nur Indahsari
Tanggal : 19 Januari 2023


Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah rendahnya pemahaman siswa kelas IV di SDN 1 Tegalpanjang pada materi gagasan pokok dan gagasan pendukung dibuktikan dengan ketuntasan hasil belajar siswa yang mencapai hanya 13 atau sekitar 40,6%, sedangkan sisanya yaitu 19 orang siswa atau sekitar 59,3 % nilai ulangan hariannya masih di bawah yang sudah ditentukan yaitu 75. Menurut (Budiningtyas, 2022) ada dua faktor yang menyebabkan dari kesulitan belajar siswa dalam  menentukan gagasan pokok dan gagasan pendukung yaitu;
Pertama faktor eksternal meliputi pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah, kurang maksimalnya dalam memanfaatkan media pembelajaran.
Kedua faktor internal meliputi siswa belum memahami pengertian dari gagasan penjelas/pendukung, kurangnya kosakata yang dimiliki, kesulitan jika menemukan kalimat yang panjang, dan teknik-teknik dalam menemukan ide pokok teks bacaan.

Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara yang saya lakukan, beberapa faktor penyebab masalahnya adalah siswa kurang aktif dan sulit berkonsentrasi saat pembelajaran, siswa kurang memahami materi tentang gagasan pokok dan pendukung, selama ini pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah, kurang maksimalnya dalam memanfaatkan media pembelajaran, siswa belum memahami pengertian dari gagasan penjelas/pendukung, kurangnya teknik-teknik dalam menemukan gagasan pokok pada teks bacaan, tidak bisa membedakan kalimat mana yang menjelaskan dan mana kalimat yang dijelaskan (kalimat inti), siswa kurang cermat dalam membaca sebuah paragraf atau teks bacaan.

Apabila tidak ada inovasi pada proses pembelajaran, maka kondisi seperti ini akan terus berlanjut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, saya menerapkan model pembelajaran Problem based Learning (PBL) dengan berbantuan Games Learning ”Pos Petualangan” sebagai alternatif solusi. Karena model pembelajaran ini dapat melatih peserta didik berpikir kritis dalam keterampilan memecahkan permasalahan yang kontekstual yang nantinya peserta didik akan mendapatkan pengetahuan yang baru dalam proses pemecahan masalah.

Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena saya merasa bahwa di luar sana masih banyak rekan guru mengalami permasalahan sama seperti yang saya alami, oleh karena itu praktik ini perlu saya bagikan sebagai motivasi bagi diri saya sendiri serta diharapkan dapat menjadi referensi bagi rekan guru yang lain. Menurut Isti Nur Hayanah, dkk (2019) menerangkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan berbantuan Games Learning adalah pembelajaran yang efektif, karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan ide pokok. Keuntungan dari model belajar PBL dengan berbantuan Games Learning, yaitu:
1)Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
2)Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa.
3)Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dunia nyata.
4)Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
5)Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
6)Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
7)Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
8)Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata (Sanjaya, 2007).

Selain mampu meningkatkan keaktifan belajar siswa, penerapan model pembelajaran PBL dengan perbantuan Games Learning juga mampu memberikan perasaan senang dan saling kolaborasi dengan siswa lainnya sehingga memicu siswa untuk bersemangat dan aktif dalam mengatasi permasalahan di lingkungan sekitar sesuai dengan pengalaman dan pemahaman siswa.

Dalam praktik ini, saya mempunyai peran dan tanggung jawab untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan memperhatikan penggunaan metode, model serta media yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa.  Mempersiapkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan.
 
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?
Beberapa tantangan yang saya hadapi saat melaksanakan praktik ini adalah siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok, masih ada peserta didik yang belum percaya diri untuk tampil mempresentasikan hasil laporannya.

Fasilitas pendukung berupa jaringan internet di sekolah kurang baik, karena lokasi kelas berada paling belakang sehingga tidak terjangkau akses WIFI sekolah,dan kurangnya pemanfaatan TPACK di kelas. Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti menerapkan media yang sesuai dengan gaya belajar siswa serta model pembelajaran lainnya yang mendukung.

Pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan dari tantangan di atas adalah guru, kepala sekolah, pakar pendidikan (pengawas sekolah dan dosen UPI), dosen pembimbing, guru pamong, teman sejawat, dan siswa.

Kepala sekolah terlibat dalam memberikan masukan, motivasi, dan ijin untuk melakukan praktik mengajar. Pakar penididkan memberikan masukan penggunaan model pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik. Peran dosen pembimbing dan guru pamong dalam praktik ini adalah sebagai pembimbing baik pada perangkat pembelajaran maupun proses pembelajaran yang akan berlangsung. Guru terlibat dalam menyususn perangkat pembelajaran serta penerapannya di dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan belajar dan pemahaman siswa. Rekan sejawat terlibat dalam memberikan masukan dalam merancang perangkat pembelajaran, dan siswa terlibat sebagai objek dan sasaran dari praktek pembelajarana.

Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah dengan mencari refenrensi berbagai kajian literatur dari berbagai sumber dan mencari model-model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi. Strategi yang saya gunakan yaitu :
a.Pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning yang dapat memberikan tantangan bagi siswa, terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
b.Penggunaan video pembelajaran agar siswa mampu menyerap pesan atau informasi dengan menggunakan lebih dari satu indera, merangsang pengetahuan siswa, melatih berpikir logis, analistik, lebih kreatif, efektif, dan mempertajam daya imajinasi siswa.
c.Games Learning juga dapat meningkatkan motivasi dan semangat dalam belajar karena siswa merasa senang belajar sambil bermain.

Proses pembuatan media ini dimulai dari mempelajari materi yang akan dibuatkan medianya, tujuan yang ingin dicapai, selanjutnya merancang materi pada slide persentasi Canva dan melengkapi dengan video, gambar pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran agar bisa menarik perhatian siswa.

Sumber daya atau materi yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi ini
1.Media pembelajaran yang diakses dari Youtube.
2.Perlengkapan yang diperlukan dalam pembelajaran ini adalah perlengkapan permainan botol bekas untuk permaian bowling, kardus bekas untuk misteri box, dan laptop untuk menonton yang digunakan oleh siswa.
3.Buku siswa dan bahan ajar, laptop, LCD Proyektor, spiker dan jaringan internet.
 
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak aksi dari langkah – langkah yang saya lakukan hasilnya dapat dilihat dari meningkatknya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, meningkatkan pemahaman serta hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan.Hasil pembelajaran sangat efektif karena melalui penggunaan media video pembelajaran serta Games Learning dengan model pembelajaran PBL tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.

Kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran yang saya lakukan.
Kepala sekolah dan rekan sejawat mendukung dan memberikan respon berupa motivasi dan akan mencoba menerapkan proses pembelajaran di kelasnya. Siswa merasa senang dan gembira ketika belajar di kelas karena mereka belajar sekaligus bermain.

Keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan adalah siswa menjadi lebih aktif, bersemangat, pemahamannya meningkat dan hasil belajar sesuai yang diharapkan. Keberhasilan dari kegiatan yang saya lakukan dapat digambarkan dalam grafik ketuntasan belajar siswa sebagai berikut.
 
Diagram ketuntasan belajar siswa

Faktor ketidakberhasilan dari kegiatan yang dilakukan yaitu masih adanya peserta didik yang malu-malu dalam bertanya maupun mengemukakan pendapat.

Hal penting yang didapat dari keseluruhan proses pembelajaran yang saya lakukan adalah susasana belajar mengajar di kelas menjadi lebih menyenangkan karena siswa terlibat aktif di dalam kegiatan pembelajaran. Meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa dan kemampuan bersosialisasi dengan temannya. Mendapat feedback positif dari siswa, guru serta kepala sekolah dengan adanya penerapan model PBL dalam pembelajaran. Sebagai seorang guru saya selalu dituntut untuk semakin kreatif dan inovatif dalam menentukan metode, media dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar serta karakteristik siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun