Budaya dan manusia merupakan satu kesatuan yang utuh. Manusia tidak dapat hidup tanpa budaya, sementara budaya memenuhi kebutuhan manusia. Budaya dideskripsikan sebagai keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, seni, moral, hukum, kepercayaan, adat budaya, dan kebiasaan manusia selaku anggota masyarakat.
Budaya menurut Koentjaraningrat disebutkan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindak hasil karya manusia dalam bentuk kehidupan masyarakat yang diakui sebagai milik manusia dengan cara belajar (1990: 180). Seperti halnya tradisi Suronan yang masih mengakar di tengah masyarakat Dukuh Pakel, Desa Blimbing, Kecamatan Karangnongko, Klaten.
Suronan dilaksanakan setiap malam 1 Sura atau Muharam sebagai bentuk rasa bersyukur kepada Tuhan sekaligus guna melestarikan budaya Jawa yang telah turun-temurun. Tradisi ini identik dengan penyembelihan kambing yang dijadikan sebagai persembahan oleh umat Hindu di Desa Blimbing.
Menurut kepercayaan umat Hindu tradisi ini bertujuan untuk menjaga keselamatan desa ketika memasuki bulan Sura atau Muharram. Kegiatan ini memang sudah menjadi kegiatan turun temurun dari nenek moyang kita, jadi kita sebagai generasi penerus harus melestarikan dan menjaga tradisi yang sudah ada, ujar Bapak Retna selaku tokoh masyarakat umat Hindu.
Adapun serangkaian acara pada tradisi ini yang dimulai pada pukul 07.30 dimana seluruh warga dukuh Pakel berkumpul di satu rumah warga untuk melakukan  proses penyembelihan kambing terlebih dahulu. Tradisi ini dilakukan dengan menyembelih satu ekor kambing.Â
Sebelum kambing persembahan disembelih, warga berdoa terlebih dahulu dengan menyalakan dupa dan sesaji. Di samping itu, ada pula sesaji yang disajikan berupa pisang, bunga, dan lainnya. Kepala dan kaki kambing yang disembelih tersebut akan dikubur di tempat yang berbeda.Â
Kepala kambing dikubur di tengah perempatan jalan Dukuh Pakel. Sebelum penguburan kepala dan kaki kambing, dilaksanakan terlebih dahulu ritual yang dilakukan oleh tokoh masyarakat umat Hindu setempat. Kemudian, keempat kaki kambing dkubur di tempat yang berbeda, masing-masing dikubur dikeempat sudut Desa Blimbing.Â
Tubuh kambing nantinya akan dipotong menjadi bagian yang lebih kecil dan akan dimasak oleh ibu-ibu setempat untuk jamuan makan malam setelah Sembahyang Suronan.
Membangun Toleransi
Selama proses tradisi ini berlangsung, masyarakat setempat sangat antuasias untuk gotong royong. Tidak hanya umat Hindu saja yang mempersiapkan tradisi Suronan, tapi juga umat agama lainnya sebagai bentuk toleransi antar agama. Nilai-nilai ini telah dibentuk oleh masyarakat Dukuh Pakel sejak dahulu karena dengan bertoleransi mereka dapat hidup rukun dan damai.
Seperti yang diujarkan oleh Kemendiknas bahwa toleransi merupakan sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Perbedaan akan lebih menyenangkan apabila dapat saling menghargai. Dari toleransi atas perbedaan tersebut akan terasa lebih bermakna keeratan dan kerukunan antar warga di Dukuh Pakel, Desa Blimbing, Klaten.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI