dia laku terjual dengan pertukaran tahta
air matanya menertawakan dia
takdirpun berpesta atas wajah muramnya
bahkan nasib pun ikut bersorak bisu dalam langkahnya
budak koloni,
gundik atau nyai adalah gelar yang dia sandangdalam sekejap
itulah upahnya dalam 13 tahun tarikan nafasnya
tidak ada yang bisa mendengar lolongan hatinya.
namun ternyata langit hadir dengan kebijakan diamnya
dia mulai memainkan pedang
tentunya dengan irama yang sunyi
terus menerus dia asyik bermain
hingga dia mahir dan mampu membela purnama dalam kesunyiannya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!