Mohon tunggu...
anjal kahfi
anjal kahfi Mohon Tunggu... -

selalu ingin berproses

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ajarkan Aku Pendidikan Bukan Pembunuhan

16 September 2014   22:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:30 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan, sudah bukanlah hal yang asing di telinga kita. Kualitas dan kwantitas menjadi problem yang mendasar dalam mencetak generasi bangsa yang maju. Hal ini selalu saja menjadi momok yang mengusik pemikiran saya. Apa mungkin komponen yang kurang memenuhi syarat ? Atau para siswa sengaja di ajarkan untuk menjadi orang yang sulit untuk berkembang di negara yang merdeka ini(katanya sudah merdeka).
Tentu masalah ini sudah menjadi hal yang klasik. Banyak sekali wajah para generasi yang tertipu oleh hal semacam ini. Ya walaupun tidak semuanya menipu demi kemajuan bangsa.
lantas, apa kita hanya duduk manis menikmati pembodohan anak anak atau para pemuda? Atau kita benar benar merevolusi habis habisan?  Dan tidak menutup kemungkinan untuk melawan dengan cara menciptakan metode pembelajaran yang benar benar sangat ideal.
masalah tersebut sudah dapat di baca oleh para pengajar di sekolah sekolah yang ada. namun sayanganya, tidak di tangani secara nurani.
mereka(para pengajar) membiarkan itu terjadi dengan alasan sistem, namun alasan mereka justru menjadi blunder dalam pemahaman kemerdekaan. jelas jelas ini salah satu program pengasingan kemerdekaan dalam pemikiran generasi. karena semenjak bung karno mendeklarasikan bahwa bangsa ini sudah merdeka, di situlah letak penjajahan yang paling besar.
maka dari itu, sebelum memerdekakan para murid. terlebih dahulu kita harus memerdekan para guru. agar mereka dapat mentransformasikan idealis merdeka yang hakiki. jika pola pikir tersebut sudah tersampaikan secara benar dan paham, tidak menutup kemungkinan bangsa ini akan maju dan berkembang dengan kokoh.
setelah saya mengkaji dari konflik di atas, ternyata kita sudah menemukan jawaban dari pokok permasalahan tersebut. ternyata alamlah yang mampu menerjemahkan persoalan bangsa kita. dengan kekayaan bentuk dan keindahan pemandangan, dia sudah mampu menjawabnya. alam mampu memenuhi kebutuhan dasar para generasi. inilah yang tidak dimiliki oleh para pengajar atau guru. sebab pada dasarnya, pola pikir anak anak itu masih tercover oleh rasa ingin tahu dan mencoba, bukan pembelajaran dasar para diktator.
sekarang mari kita telaah secara matang - matang masalah pendidikan yang selalu berada di garis linear. karena pada dasarnya anak bangsa bukan didik melalui cara duduk manis dan bungkam secara anarkis. mereka butuh interaksi dengan alam sekitarnya. Berbicara dari hati ke hati, berfikir dari bentuk ke bentuk dan yang paling adalah mengolah rasa dari pengelihatan, pendengaran, dan pendengaran ke dalam nurani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun