Menurut surat kabar Economic Times, India telah berhasil melakukan uji terbang rudal hipersonik jarak jauh yang dikembangkan di dalam negeri, yang menandakan masuknya India ke dalam klub elit negara-negara yang memajukan teknologi senjata hipersonik. Uji coba yang dilakukan di lepas pantai Odisha ini sejalan dengan upaya global untuk mengembangkan sistem hipersonik oleh negara-negara seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China.
Senjata hipersonik, yang mampu melaju dengan kecepatan lebih dari Mach 5 (sekitar 6.120 km/jam), telah muncul sebagai fokus utama strategi pertahanan modern. Rudal ini dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir serta menghindari sebagian besar sistem pertahanan udara yang ada, sehingga menawarkan keuntungan taktis yang signifikan.
Rudal hipersonik berpotensi untuk merevolusi peperangan karena kecepatan, kemampuan manuver dan jangkauannya. Rudal ini dapat mengurangi waktu respons secara signifikan dan membuat sistem pertahanan rudal tradisional menjadi kurang efektif.
Biasanya, rudal hipersonik diluncurkan menggunakan roket. Untuk kendaraan luncur, roket akan mendorong rudal ke ketinggian yang tinggi.
Setelah mencapai ketinggian yang diinginkan, rudal akan berakselerasi ke kecepatan hipersonik. Untuk rudal jelajah, hal ini dicapai dengan menggunakan mesin scramjet, yang memampatkan udara yang masuk sebelum mencampurnya dengan bahan bakar untuk menciptakan pembakaran pada kecepatan supersonik.
Tidak seperti rudal balistik tradisional, rudal hipersonik dapat bermanuver selama penerbangan. Hal ini membuat lintasannya tidak dapat diprediksi dan mempersulit upaya intersepsi. Kendaraan luncur, misalnya, menggunakan daya angkat aerodinamis untuk meluncur menuju targetnya, sementara rudal jelajah menggunakan mesinnya untuk mempertahankan kecepatan dan arah.
Kecepatan tinggi dan kemampuan manuver rudal hipersonik memungkinkannya untuk menyerang target dengan presisi. Rudal ini dapat membawa hulu ledak konvensional atau nuklir, sehingga bisa digunakan untuk berbagai jenis misi.
Dengan pencapaian ini, India telah bergabung dengan kelompok negara terpilih yang memiliki teknologi militer yang kritis dan canggih.
Penulis adalah jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H