"India tengah berunding dengan sejumlah negara di Afrika dan Amerika Selatan untuk membantu mereka dalam membangun sistem pembayaran digital menggunakan Unified Payments Interface buatan dalam negeri sebagai cetak biru dan mengharapkan dua peluncuran pada awal 2027," kata seorang pejabat senior pada 29 Oktober.
Cabang luar negeri dari NPCI tengah berunding dengan "beberapa negara" dan hampir mencapai kesepakatan dengan salah satunya, ujar Ritesh Shukla, CEO NPCI International Payments Ltd. (NIPL).
NPCI, kuasi-regulator di bawah bank sentral, adalah organisasi nirlaba publik untuk sistem pembayaran ritel di India.
Perusahaan tersebut menjalankan UPI, mode pembayaran digital paling populer di India, yang volume bulanannya melonjak 41 persen menjadi hampir 15 miliar transaksi pada bulan Agustus.
Harga data seluler di India adalah yang terendah di dunia. Keterjangkauan ini telah meroketkan penggunaan internet, memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses informasi, tetap terhubung dan menjelajahi peluang baru. Ini adalah pengubah permainan, terutama di negara yang beragam dan berpenduduk padat seperti India.
Setiap hari, hampir setengah dari transaksi digital di dunia terjadi di India. Negara ini siap untuk memiliki domain tersebut.
IMC juga menyoroti ambisi India untuk memimpin secara global dalam pengembangan dan penerapan teknologi 6G. India tengah mengintegrasikan berbagai program untuk menawarkan solusi teknologi yang komprehensif kepada dunia, yang selanjutnya memperkuat posisinya dalam kepemimpinan telekomunikasi global.
Sistem pembayaran digital seperti UPI telah merevolusi perbankan di India, membuat layanan keuangan dapat diakses oleh jutaan orang, termasuk mereka yang tinggal di daerah pedesaan. Keuntungan ini hanyalah permulaan. Seiring dengan terus berkembangnya visi India Digital, potensi dampak positif lebih lanjut sangatlah besar.
India memiliki rencana ambisius untuk 6G, yang bertujuan untuk menjadi pemimpin global dalam teknologi generasi mendatang ini. Pemerintah India telah meluncurkan Bharat 6G Vision, yang bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi jaringan 6G di tahun 2030. Visi tersebut menekankan keterjangkauan, keberlanjutan dan keberagaman.
Sekelompok pakar dari berbagai kementerian, lembaga penelitian dan penyedia layanan telekomunikasi yang disebut "Technology Innovation Group (TIG-6G)" telah dibentuk untuk mengembangkan peta jalan bagi 6G. India bermaksud untuk mengamankan 10 persen paten 6G global dan memimpin dunia dalam teknologi 6G.