Para analis mengatakan protes massal baru-baru ini di Balochistan menyoroti meningkatnya ketidakpuasan di kalangan penduduk setempat.
"Keterlibatan China tidak cukup mempertimbangkan ketegangan yang sudah ada sebelumnya di Gwadar antara Baloch dan pemerintah Pakistan. Akibatnya, China terjerat dalam konflik antara Baloch dan Islamabad," lapor DW mengutip pernyataan Malik Siraj Akbar, seorang analis politik.
Kiyya Baloch, seorang jurnalis dan komentator yang banyak meliput Balochistan, mengatakan kepada DW bahwa gerakan Baloch terbaru yang dipimpin BYC menentang kebijakan Beijing dan Islamabad terhadap Gwadar.
"Satu dekade setelah peluncuran CPEC, janji untuk mengubah Gwadar menjadi kota yang mirip dengan Shenzhen, Hong Kong atau Dubai belum terpenuhi," lapor DW yang mengutip ucapan Kiyya.
Pemerintah Pakistan harus menangani protes Balochistan dengan hati-hati dan damai. Pemerintah harus menghentikan pembunuhan di luar proses hukum dan tindakan represif lainnya.Â
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H