Ekspresi ketidakpuasan warga Pakistan yang bukan penduduk UEA di media sosial mencerminkan dampak dari pertarungan politik intens yang sedang berlangsung antara partai-partai politik di Pakistan.
Pengarahan media yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri Pakistan dilakukan setelah sidang Komite Tetap Senat yang membahas kekhawatiran yang diungkapkan oleh negara-negara Teluk mengenai perilaku warga Pakistan di negara mereka dan standar kinerja mereka yang buruk. Dakwaan yang memberatkan ini menjadi publik ketika Konsul Jenderal UEA mengatakan "propaganda negatif" terhadap Pemerintah Pakistan oleh warga Pakistan yang tinggal atau mengunjungi UEA diketahui di media sosial.
Komite Tetap Senat untuk Warga Pakistan Luar Negeri dan Pengembangan Sumber Daya Manusia baru-baru ini telah mendapatkan pengarahan. Salah satu isu yang dibahas adalah buruknya standar kinerja pekerja Pakistan yang tinggal di luar negeri. Komite Tetap diberitahu oleh Dr. Arshad Mahmood, Sekretaris Kementerian Luar Negeri Pakistan, bahwa 50 persen tingkat kejahatan di UEA disebabkan oleh warga Pakistan.
Surat kabar Dawn mengutip Menteri yang mengatakan ada tren penurunan lapangan kerja di luar negeri bagi angkatan kerja Pakistan, dengan sebagian besar angkatan kerja Pakistan masih tidak memiliki keterampilan. Pihak berwenang UEA telah menyatakan keprihatinannya atas perilaku tidak pantas yang dilakukan beberapa warga Pakistan, termasuk membuat video yang menampilkan perempuan di Dubai tanpa persetujuan mereka.
Karena 50 persen warga Pakistan di luar negeri tinggal di Timur Tengah (dari 10 juta) dan UEA serta Arab Saudi adalah tujuan pilihan bagi para pekerja Pakistan, kedua negara Teluk tersebut secara pribadi dan terbuka menyatakan ketidaksenangan mereka atas sikap dan perilaku warga negara Pakistan yang melihat pandangan politik di media sosial, terutama yang menargetkan pemerintah Pakistan. Intinya, Arab Saudi dan UEA masing-masing adalah sumber pengiriman uang terbesar pertama dan kedua bagi Pakistan.
Menurut Pakistan Today, sekitar 1,8 juta warga Pakistan tinggal dan bekerja di UEA.
Warga Pakistan di luar negeri menjadi pemberitaan hari ini, namun seperti yang kita ketahui, cerita menyedihkan ini ada masa lalunya. Keterlibatan warga Pakistan di luar negeri dalam kejahatan dan perilaku tidak pantas serupa dengan aktivitas teroris Pakistan yang beroperasi secara internasional.
Ancaman terhadap masyarakat di Timur Tengah datang dari warga negara Pakistan yang tinggal di negara tuan rumah namun tidak mematuhi hukum di negara tempat mereka tinggal. Hal ini merupakan gejala dari kekacauan yang menimpa Pakistan saat ini, sebuah negara yang jelas-jelas sedang mengalami kemunduran. Ketika pejabat diplomatik asing mulai mengomentari perilaku warga negara Pakistan, jelas ada sesuatu yang salah.
UEA adalah teman yang baik dan pemberi pinjaman besar bagi Pakistan yang bermasalah. Namun, masyarakat Pakistan telah melupakan fakta ini dan mendiskreditkan tuan rumah di media sosial.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H