Inggris berada di peringkat ke-4 bersama Belgia, Denmark, Selandia Baru, Norwegia dan Swiss dengan akses ke 190 negara bagian, sedangkan Amerika Serikat di peringkat ke-8 dengan akses ke 186 negara bagian.
Yang juga patut diperhatikan adalah masuknya Uni Emirat Arab (UEA) ke dalam 10 besar untuk pertama kalinya, setelah menambahkan 152 tujuan wisata yang "mengesankan" sejak indeks ini dimulai pada tahun 2006 dan mencapai skor bebas visa saat ini sebesar 185, serta meningkatkan peringkat "luar biasa" 53 tempat di peringkat dari posisi 62 ke posisi 9 dalam prosesnya.
Sistem pemeringkatan paspor tidak terlalu teknis atau disempurnakan karena peringkat paspor didasarkan pada jumlah negara yang memperbolehkan pemegangnya untuk masuk tanpa visa atau memberikan mereka visa pada saat kedatangan, menurut editorial yang diterbitkan di surat kabar The Express Tribune di Pakistan.
Peringkat tersebut mencerminkan kurangnya minat banyak negara dalam menarik wisatawan atau pebisnis Pakistan, tulis editorial tersebut.
Siaran pers mengutip CEO Henley & Partners, Juerg Steffen, yang mengatakan bahwa penelitian tersebut secara konsisten menunjukkan korelasi kuat antara skor bebas visa suatu negara dan kemakmuran ekonominya.
"Negara-negara dengan skor bebas visa yang lebih tinggi cenderung menikmati PDB per kapita yang lebih besar, peningkatan investasi asing langsung dan hubungan perdagangan internasional yang lebih kuat," kata Steffen.
"Penelitian kami secara konsisten menunjukkan korelasi yang kuat antara skor bebas visa suatu negara dan kemakmuran ekonominya. Negara-negara dengan skor bebas visa yang lebih tinggi cenderung menikmati PDB per kapita yang lebih besar, peningkatan investasi asing langsung dan hubungan perdagangan internasional yang lebih kuat."Â
The Express Tribune, dalam sebuah opini, menulis bahwa jelas bahwa pembatasan yang diberlakukan oleh paspor Pakistan secara signifikan membatasi mobilitas dan peluang internasional bagi pemegangnya.
Opini tersebut menyoroti bahwa meningkatkan mobilitas global sangatlah penting di dunia yang saling terhubung saat ini, tidak hanya bagi wisatawan perorangan namun juga bagi prospek ekonomi negara tersebut, sementara korelasi langsung antara skor bebas visa suatu negara dan kemakmuran ekonominya menggarisbawahi dampak yang lebih luas dari masalah ini.
The Express Tribune, dalam artikel opininya, menulis bahwa kisah sukses UEA menyoroti bahwa negara ini adalah pusat global untuk bisnis, pariwisata dan investasi.
"Pakistan bukanlah salah satu dari hal-hal tersebut. Namun, pemerintah perlu melakukan upaya yang disengaja dan terpadu untuk meningkatkan reputasi paspornya di panggung global," tulis The Express Tribune dalam opininya.