"Seperti kebanyakan hal di Pakistan, saya rasa undang-undang baru ini tidak berdampak apa pun," tambahnya. "Ini bukan masalah yang berasal dari kurangnya undang-undang."
Direktur Sayap Anti Perdagangan Manusia dan Penyelundupan FIA Muhammad Alam Shinwari mengatakan kepada Dawn.com bahwa dalam beberapa tahun terakhir, ribuan agen telah ditangkap karena memfasilitasi migrasi ilegal orang-orang dari Pakistan.
Namun, ia menambahkan bahwa dalam sebagian besar kasus ini, para korban "enggan untuk membuat pernyataan", sehingga tidak mungkin untuk mengadili mereka. Tantangan lainnya adalah masyarakat kini melakukan perjalanan dengan visa yang sah ke lokasi pertama, sehingga sulit untuk menangkap mereka.
FIA memiliki 10 kantor polisi di seluruh Pakistan di mana kasus-kasus seperti itu dapat didaftarkan. Mereka juga memperbarui dan memperketat sistem manajemen perbatasan.
Pada tahun 2022, menurut kantor berita Al Jazeera, FIA mencegah 19.000 orang meninggalkan Pakistan melalui jalur darat atau udara, sementara 10.000 orang telah dicegat sepanjang tahun ini.
Lebih dari 34,000 orang Pakistan dideportasi dari berbagai negara Eropa pada tahun 2022 karena tinggal tanpa dokumen.
Sebelumnya, sebagian besar orang Pakistan yang ingin mencapai Eropa menggunakan jalur darat, yaitu melalui Iran, Turki dan Yunani. Kini mereka beralih ke jalur laut.
Pakistan harus mengambil tindakan komprehensif untuk mengatasi masalah ini. Meningkatkan kesadaran di titik-titik rawan perdagangan manusia dan meningkatkan upaya pemerintah federal dan provinsi lebih dari sekedar retorika merupakan langkah penting menuju solusi berkelanjutan.
***
Penulisnya adalah seorang jurnalis senior yang berbasis di Jakarta.