Rasio populasi pekerja (WPR) juga mengalami peningkatan yang signifikan, naik menjadi 36,9 persen pada Q4FY24 dari 35,6 persen di Q4FY23, yang menunjukkan bahwa terdapat lebih banyak proporsi penduduk usia kerja yang kini bekerja; menunjukkan tren yang menjanjikan di pasar tenaga kerja, menyoroti efektivitas kebijakan ekonomi dan strategi penciptaan lapangan kerja.
Menurut Vietnam Times, kebijakan pemerintah yang bijaksana seperti Make in India, Production Linked Scheme dan fokus pada sektor-sektor seperti UMKM di bidang manufaktur, pengolahan makanan dan perluasan kegiatan sektor jasa, telah memperluas lanskap lapangan kerja. Sektor-sektor yang sedang berkembang tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru tetapi juga menawarkan lapangan kerja yang lebih berkualitas dengan upah yang lebih tinggi dan kondisi kerja yang lebih baik.
Penurunan angka pengangguran ini sebagian besar disebabkan oleh meluasnya kegiatan industri dan munculnya usaha-usaha baru dibandingkan dengan usaha-usaha baru (start-up) serta kuatnya lintasan pertumbuhan ekonomi.
"Ukuran perekonomian telah meningkat dua kali lipat dari AS$ 1,8 triliun pada tahun 2013-2014 menjadi $3,7 triliun di tahun 2023-2024 dan diperkirakan menjadi $7 triliun pada tahun 2030; ekspansi skala ekonomi yang besar ini akan menciptakan peluang besar bagi penciptaan lapangan kerja di negara ini di masa mendatang," tulis Vietnam Times.
Laporan Situasi dan Prospek Ekonomi Dunia PBB tahun 2024 juga menyoroti bahwa indikator pasar tenaga kerja di India telah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Tren positif ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat dan peningkatan partisipasi angkatan kerja.
Pasar tenaga kerja India mempunyai ciri khas yaitu tingginya tingkat informalitas.
"Lebih dari 90 persen angkatan kerja berada di perekonomian informal. Hal ini memerlukan pandangan holistik yang memungkinkan setiap orang berpartisipasi dalam pembicaraan mengenai langkah-langkah nyata yang dapat diambil untuk menciptakan lapangan kerja dan memberikan jaminan sosial kepada pekerja. Selain itu, pemerintah harus mengkalibrasi ulang insentif yang diberikan kepada sektor swasta, menghubungkannya dengan kemampuan mereka dalam menciptakan lapangan kerja," Biswajit Dhar, seorang akademisi, menulis dalam sebuah artikel di situs berita The Wire baru-baru ini.
India mengalami tingkat partisipasi angkatan kerja yang lebih tinggi, yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang lebih inklusif di negara tersebut. Dengan semakin banyaknya individu, termasuk perempuan dan kelompok marjinal, yang bergabung dalam angkatan kerja, hal ini akan mendorong kesetaraan ekonomi dan kohesi sosial yang lebih besar. Inklusivitas ini membantu mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pendapatan, serta mendorong struktur ekonomi yang lebih seimbang dan tangguh.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H