Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masyarakat Filipina yang Tinggal di Indonesia Merayakan Hari Kemerdekaan Mereka yang Ke-126 dengan Penuh Kegembiraan

13 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 13 Juni 2024   18:05 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada pertunjukan musik spektakuler dari musisi Filipina. Banyak juga hadiah menarik dalam undian berhadiah tersebut. Acara diakhiri dengan makan malam Filipina yang lezat.

Baik Indonesia dan Filipina bukan hanya negara kepulauan tetapi juga tetangga maritim. Filipina selalu menganggap Indonesia sebagai mitra strategis.

Indonesia dan Filipina dapat mendorong kerja sama maritim regional di kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas dan membantu membangun norma-norma berbasis aturan maritim serta interoperabilitas berbagai angkatan laut dalam operasi maritim lintas batas dan multilateral. Mereka dapat mengatasi permasalahan koridor pintu belakang di maritim Asia Tenggara dan membantu memperkuat struktur antarlembaga maritim yang mencakup Mindanao di Filipina selatan dan Sulawesi Utara di Indonesia, sebuah koridor yang telah lama dilanda berbagai ancaman keamanan non-tradisional. Ketidakamanan di perairan Sulu-Sulawesi mengharuskan adanya perbatasan yang ketat dan pendekatan yang lebih holistik untuk menangani mekanisme minilateral yang berkaitan dengan keamanan, perdamaian dan pembangunan, serta perjanjian pertahanan bersama.

Sejauh ini kedua negara telah menandatangani lebih dari 20 perjanjian pertahanan dan keamanan bilateral.

Dalam kunjungannya ke Filipina awal tahun ini, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Filipina merupakan momentum untuk mempererat kerja sama konkrit kedua negara di berbagai bidang.

"Di bidang politik dan keamanan, kita sepakat untuk memperkuat kerja sama perbatasan dan saya telah menekankan pentingnya percepatan revisi perjanjian patroli perbatasan, perjanjian lintas batas, penyelesaian batas landas kontinen, dan penguatan kerja sama pertahanan, termasuk penguatan sistem persenjataan primer," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers bersama dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr. di Istana Malacaang, Manila.

Di bidang ekonomi, kedua negara sepakat untuk terus membuka akses pasar sebagai upaya meningkatkan perdagangan antar keduanya. Secara khusus, Jokowi juga meminta dukungan Filipina terkait langkah pengamanan produk kopi Indonesia.

"Kami sepakat untuk terus membuka akses pasar dan Indonesia meminta dukungan Filipina terkait tindakan pengamanan khusus terhadap produk kopi Indonesia," ungkap Jokowi.

Terkait kerja sama regional, Indonesia dan Filipina sepakat untuk memperkuat kesatuan dan sentralitas ASEAN. Presiden menekankan, ASEAN harus terus berpegang pada prinsip-prinsip hukum internasional.

"Kami sepakat tentang pentingnya penguatan persatuan dan sentralitas ASEAN yang bukan sekedar jargon belaka, dan ASEAN harus terus berpegang teguh pada prinsip-prinsip hukum internasional serta menjaga kekuatan positif bagi perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan," jelas Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Filipina terhadap BUMN Indonesia untuk membangun infrastruktur penting di negara tersebut. Presiden Jokowi mendorong segera diselesaikannya Proyek Kereta Api Komuter Utara-Selatan Filipina yang juga melibatkan BUMN Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun