Surat tersebut menggarisbawahi potensi ekonomi dan geopolitik kawasan Sahara Barat. Pembangunan infrastruktur strategis seperti pelabuhan yang mengesankan di Dakhla menyoroti signifikansi ekonomi dan geopolitik kawasan ini.
"Kemajuan ini tidak hanya menunjukkan kemajuan berkelanjutan, namun juga menunjukkan kawasan ini sebagai pusat inovasi dan kerja sama internasional di Afrika. Untuk sepenuhnya mewujudkan potensi ini, diperlukan dukungan dari lembaga keuangan kita, seperti UKEF [UK Export Finance] dan BII [British International Investment]. Pendekatan serupa juga telah diadopsi oleh negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Perancis, belakangan ini. Hal ini juga konsisten dengan perjanjian perdagangan kita dengan Maroko," tutur surat itu.
Beberapa anggota parlemen berkesempatan untuk mengunjungi Maroko, termasuk Sahara Barat, dan mereka mendapatkan wawasan berharga serta membuka mata mengenai potensi dan peluang besar yang ada baik bagi masyarakat lokal maupun Inggris.
"Kami telah terlibat dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk para pemimpin lokal, perwakilan masyarakat sipil dan organisasi hak asasi manusia, untuk mendapatkan perspektif multi-sisi mengenai tantangan dan prospek di kawasan ini," kata para anggota parlemen dalam surat tersebut.
Surat tersebut juga meminta Inggris untuk mengadopsi pendekatan yang realistis dan pragmatis.
"Penting bagi kepemimpinan kita untuk menyadari bahwa mengikuti contoh yang diberikan oleh sekutu utama kita adalah tindakan yang tepat. Tetap netral atau mengupayakan resolusi alternatif hanya akan melanggengkan status quo yang berbahaya dan membahayakan keamanan kawasan," ungkap surat tersebut.
Dialog strategis Inggris-Maroko yang akan datang menghadirkan kesempatan unik bagi Inggris untuk mendefinisikan kembali peran dan pengaruhnya di kawasan.
"Maroko layak untuk mendapatkan dukungan penuh dan tegas dari kita; ini adalah tanggung jawab kita, dan keamanan kawasan sangat menuntut hal ini," tegas surat itu.
Surat tersebut merupakan bagian dari serangkaian seruan baru-baru ini dari anggota parlemen Inggris yang mendesak pemerintah Inggris untuk mengakui inisiatif Maroko.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.