Oleh Veeramalla Anjaiah
India dan Indonesia adalah teman dekat, tetangga maritim dan Mitra Strategis Komprehensif. Kedua negara baru-baru ini sepakat untuk mengintensifkan pertahanan, keamanan maritim dan kerja sama multilateral di bawah Kebijakan Bertindak Timur India.
Kemitraan antara dua negara tetangga maritim, India dan Indonesia, yang berakar kuat pada kerja sama bilateral dan multilateral, menggarisbawahi peran penting Indonesia dalam lanskap Indo-Pasifik dan Kebijakan Bertindak ke Timur New Delhi, yang merupakan peningkatan dari Kebijakan Melihat ke Timur.
India mengumumkan Kebijakan Bertindak ke Timur pada bulan November 2014 sebagai inisiatif diplomatik untuk meningkatkan hubungan ekonomi, strategis dan budaya dengan kawasan Asia-Pasifik yang luas di berbagai tingkat.
Kedua negara sepakat untuk memperluas cakupan kerja sama pertahanan pada pertemuan Komite Kerja Sama Pertahanan Bersama (JDCC) India-Indonesia ke-7 yang diadakan di New Delhi pada tanggal 3 Mei.
Pertemuan JDCC dipimpin bersama oleh Sekretaris Kementerian Pertahanan India Giridhar Aramane dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI, Marsekal Udara Donny Ermawan Taufanto.
"Kemajuan yang dicapai dalam berbagai inisiatif kerja sama pertahanan bilateral yang dibahas dalam pertemuan Kelompok Kerja Kerjasama Pertahanan dan Kerjasama Industri Pertahanan ditinjau oleh para ketua bersama selama pertemuan tersebut," kata India dalam sebuah pernyataan.
"Cara untuk meningkatkan bidang kolaborasi yang sudah ada khususnya di bidang hubungan industri pertahanan, keamanan maritim dan kerja sama multilateral juga diidentifikasi dalam pertemuan JDCC."
Menurut artikel yang diterbitkan oleh East-West Center, India memandang Indonesia sebagai mitra strategis yang dapat memainkan peran penting dalam Kebijakan Bertindak Timur.
"Kedua negara ini merupakan tetangga geografis dekat yang berbagi batas laut dan saling berkepentingan dalam kemajuan, kemakmuran, stabilitas dan integritas teritorial satu sama lain, dan kedua negara menghadapi tantangan serupa sebagai negara demokrasi pluralistik serta masyarakat berkembang," ujar artikel tersebut.