China, India, Australia, Arab, Eropa, Amerika, Jepang dan Korea merupakan wisatawan terbanyak di Asia Tenggara.
Pariwisata global berada pada jalur yang tepat untuk kembali ke tingkat sebelum pandemi di tahun 2024.
"Data terbaru UNWTO menggarisbawahi ketahanan pariwisata dan pemulihan yang cepat, dengan angka pra-pandemi diperkirakan terjadi pada akhir tahun 2024. Pemulihan ini sudah memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian, lapangan kerja, pertumbuhan dan peluang bagi masyarakat di mana pun. Angka-angka ini juga mengingatkan kita akan tugas penting untuk memajukan keberlanjutan dan inklusi dalam pembangunan pariwisata," kata Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili kepada situs unwto.org.
Pendapatan pariwisata internasional mencapai AS$1,4 triliun pada tahun 2023 menurut perkiraan awal, sekitar 93 persen dari $1,5 triliun yang diperoleh destinasi pada tahun 2019.
Total pendapatan ekspor dari pariwisata (termasuk transportasi penumpang) diperkirakan mencapai $1,6 triliun pada tahun 2023, hampir 95 persen dari $1,7 triliun yang tercatat pada tahun 2019.
Banyaknya perjalanan dari Amerika Serikat, yang didukung oleh kuatnya dolar AS, akan terus memberikan manfaat bagi destinasi-destinasi di Amerika dan sekitarnya. Seperti di tahun 2023, pasar sumber daya alam yang kuat di Eropa, Amerika dan Timur Tengah akan terus mendorong arus pariwisata dan belanja di seluruh dunia.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H