Oleh Veeramalla Anjaiah
Pada tanggal 11 April 2024 lalu, perwakilan pemerintah Slovakia dan Ukraina bertemu di kota Michalovce, Slovakia timur, untuk memperkuat kerja sama antara kedua tetangga Eropa tersebut.
"Pelajaran dari hari ini adalah kita harus mengesampingkan rasa takut, prasangka, menyatukan masyarakat, menghilangkan hambatan birokrasi dan kita akan menemukan bahwa keputusan sulit dapat dibuat," kata Perdana Menteri Republik Slovakia, Robert Fico, dalam sebuah siaran pers, yang didistribusikan oleh Kedutaan Besar Slovakia di Jakarta.
"Saya meminta para menteri Kabinet saya untuk mempertimbangkan ketika bernegosiasi dengan mitra Ukraina, betapa beratnya tugas yang harus diselesaikan oleh anggota pemerintah Ukraina dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Slovakia. Biarkan mereka menjauhkan diri dari pendekatan birokrasi yang khas yang terkadang menghalangi kita untuk mengambil keputusan yang cepat di Slovakia. Saya pikir kami berhasil, karena tidak hanya hari ini, tetapi juga selama persiapan dokumen bersama, yang paling penting adalah peta jalan bersama, kami menunjukkan bahwa kami tertarik untuk menjadi tetangga yang baik," tambah Perdana Menteri Slovakia.
Slovakia atau Republik Slovakia adalah sebuah negara kecil dan terkurung daratan di Eropa Tengah.
Dalam pertemuan tersebut, Fico menegaskan kembali bahwa penggunaan kekuatan militer di Ukraina merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan menekankan bahwa Ukraina membutuhkan bantuan dan solidaritas. Ia menyebutkan diakhirinya perang sesegera mungkin dan pembentukan perdamaian sebagai prioritas. Dalam konteks ini, ia menawarkan kerja sama maksimal kepada mitra Ukraina dalam mencari solusi damai, seperti pertemuan puncak internasional mendatang di Swiss.
Perdana Menteri Slovakia juga kembali menyatakan dukungannya terhadap minat Ukraina untuk menjadi anggota Uni Eropa (UE). Slovakia adalah anggota UE.
Pada saat rapat berlangsung, ada kesepakatan penting yang dicapai antara kedua pihak tentang peningkatan sambungan energi di rute Mukachevo-Vek Kapuany.
"Kami telah menunjukkan bantuan besar dalam aliran gas balik di masa lalu, sekarang kami menyadari betapa pentingnya sambungan energi. Saya ingin menekankan bahwa infrastruktur energi adalah sasaran serangan yang paling sering terjadi selama konflik perang ini, dan oleh karena itu kami memahami Kebutuhan Ukraina untuk mengamankan pasokan listrik yang cukup," ujar Fico.
Di sektor energi, para mitra juga membahas perlunya diversifikasi impor gas ke Eropa, menurut siaran pers tersebut.