Sejarah perempuan di Angkatan Bersenjata India dimulai pada tahun 1888 dengan berdirinya "Layanan Perawat Militer India". Perawat ini memainkan peran penting selama Perang Dunia I. Perang Dunia II menyaksikan perluasan lebih lanjut melalui Korps Pembantu Wanita, yang memungkinkan perempuan untuk bertugas dalam kapasitas non-tempur seperti komunikasi, akuntansi dan administrasi.
Khususnya, perempuan-perempuan ini, tidak seperti rekan-rekan mereka di Eropa dan Amerika, tidak diberikan hak istimewa untuk berperan dalam pertempuran. Intinya, benih partisipasi perempuan dalam Angkatan Bersenjata India disemai selama perang ini, terutama sebagai peran pendukung.
Meskipun Undang-Undang Angkatan Darat tahun 1950 pada awalnya membatasi perempuan pada peran tertentu, Korps Medis Angkatan Darat membuka jalan bagi inklusi yang lebih luas di tahun 1958 dengan menawarkan mereka komisi reguler.
Sebuah langkah maju yang signifikan terjadi pada tahun 1992 dengan adanya Skema Pendaftaran Khusus Wanita (WSES), yang memungkinkan petugas perempuan untuk bergabung secara resmi dalam kepolisian. Pada tahun 2019, kemajuan lebih lanjut dicapai dengan pemberian komisi permanen di delapan jalur tambahan, sehingga memperluas peluang bagi layanan perempuan.
Presiden India saat ini Droupadi Murmu adalah seorang wanita. Di India, Indira Gandhi, seorang wanita, juga menjadi Perdana Menteri.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI