Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemerintah Mauritius Menyetujui Jeda Khusus pada 22 Januari untuk Perayaan pembukaan Kuil Ram di Ayodhya

18 Januari 2024   19:21 Diperbarui: 18 Januari 2024   19:33 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuil Ram di Ayodhya, Uttar Pradesh, India. | Sumber: ndtv.com 

Mauritius bergabung dalam perayaan untuk menandai upacara pembukaan Kuil Ram di kota Ayodhya di negara bagian Uttar Pradesh di India utara pada 22 Januari dan akan menyelenggarakan pembacaan syair dari epik Ramayana di kuil-kuil di seluruh negara kepulauan tersebut, berita digital India Blooms agensi melaporkan.

Berbicara kepada ANI pada 12 Januari, presiden Federasi Kuil Sanatan Dharma Mauritius, Bhojraj Ghoorbin, mengatakan semua kuil di negara mayoritas Hindu itu akan menyelenggarakan pembacaan ayat-ayat Ramayana sebagai bagian dari acara yang menandai "Pran Pratishtha" dari Shri Ram Lalla di Ayodhya pada 22 Januari.

"Di seluruh Mauritius, semua saudara-saudari Hindu kita sedang dalam suasana perayaan hari ini. Dari Makar Sankranti pada tanggal 15 Januari, semua kuil kami akan mengadakan pembacaan syair Ramayana. Pada tanggal 22 Januari, saat Lord Ram akan bertahta di kuil agung di Ayodhya, kami akan mengadakan perayaan serupa dengan Diwali. Festival Cahaya akan dirayakan dua kali di Diwali tahun ini," ujar Ghoorbin kepada ANI.

Ghoorbin mengatakan bahwa acara khusus akan diselenggarakan sehari sebelum pembukaan kuil yang akan dihadiri oleh Perdana Menteri Pravind sebagai tamu utama.

"Pada tanggal 22 Januari, kami akan mengadakan siaran langsung 'Upacara Pran Pratishtha' di ibu kota Mauritius. Kami akan menyiapkan layar raksasa sehingga semua orang dapat menyaksikan acara tersebut secara langsung. Kami semua akan menyalakan lampu di rumah kami dan semua kuil kami akan diterangi seperti saat festival," tutur Ghoorbin kepada ANI.

Duta Besar India untuk Amerika Serikat Taranjit Singh Sandhu mengatakan pada 10 Januari Ramayana adalah jembatan melintasi geografi dan mengajarkan masyarakat tentang kompleksitas hubungan manusia dan perjuangan abadi antara kebaikan dan kejahatan di sebuah acara di Washington DC bertajuk "Ramayana melintasi Asia dan Di luar".

"Ramayana dan warisan bersama di seluruh Indo-Pasifik. Pelajaran dan kisah dari Ramayana diwariskan dari generasi ke generasi, dan sulit untuk mengatakan secara pasti kapan seseorang mempelajarinya. Seolah-olah seseorang dilahirkan dengan hal-hal tersebut. Epik ini memberikan wawasan tentang kompleksitas hubungan manusia, pemerintahan dan spiritualitas, dharma atau tugas, keadilan, pengorbanan, kesetiaan dan perjuangan abadi antara kebaikan dan kejahatan. Ramayana memiliki sesuatu untuk diajarkan kepada kita tentang masing-masing tema ini, di antara banyak hal lainnya," lapor surat kabar The Economic Times mengutip ucapan Duta Besar Sandhu.

"Ramayana juga merupakan jembatan melintasi geografi. Kisah-kisah dari epos ini terkenal di banyak negara di Indo Pasifik, dari Kamboja hingga Indonesia, dari Thailand hingga Laos. Epos ini telah ditata ulang, diceritakan kembali, dimasukkan dalam karya seni, sastra dan tradisi keagamaan dari berbagai masyarakat yang menggabungkan nuansa budaya unik mereka. Saya secara pribadi telah menyaksikan pengaruh Ramayan melintasi batas-batas."

Epos Ramayana terkenal di Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, Laos dan Vietnam.

Epik tersebut, menurut Sandhu, berbicara tentang sesuatu yang mendasar.

"Kemanusiaan kita sama, dan mengingatkan kita bahwa meskipun latar belakang kita berbeda, kita memiliki kebutuhan yang sama akan prinsip-prinsip etika. Hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua, bagi para penghuni rumah, bagi keluarga, bagi pembuat kebijakan, dan tentu saja bagi para diplomat. Jika kita melihat lebih dalam ke dalam kisah ini, kita dapat melihat elemen-elemen seperti pentingnya dialog, pendekatan yang terukur dan strategis, serta kerja sama dengan mitra yang dapat diandalkan dan memiliki pemikiran yang sama," tambah Sandhu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun