Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bangladesh Menunjuk Diplomat Karir Tarikul Islam sebagai Duta Besar Barunya untuk Indonesia

4 Januari 2024   09:36 Diperbarui: 4 Januari 2024   09:41 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangladesh dan Indonesia menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1972 setelah satu tahun terpisah sebagai negara berdaulat merdeka dari Pakistan.

Hubungan bilateral Indonesia-Bangladesh kuat, saling melengkapi dan terus berkembang. Ikatan ekonomi dan politik kita sangat luas dan kuat, dan upaya untuk meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan kedua negara menunjukkan perkembangan positif di berbagai sektor.

Dengan populasi 173,83 juta jiwa dan produk domestik bruto (PDB) sebesar AS$446,55 miliar, Bangladesh adalah negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Selatan. Dengan jumlah penduduk sebesar 278,68 juta jiwa dan PDB senilai $1,42 triliun, Indonesia merupakan salah satu negara G20.

Bangladesh dan Indonesia adalah negara demokratis yang mayoritas penduduknya Muslim. Keduanya adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Gerakan Non-Blok (GNB) dan Asosiasi Negara-negara Lingkar Samudera Hindia (IORA).

Letak Bangladesh yang strategis sebagai jembatan antara Asia Selatan dan Asia Tenggara memberikan Indonesia akses terhadap pasar yang sedang berkembang. Dengan memperkuat hubungan perdagangan, kedua negara dapat memanfaatkan peluang yang sebelumnya belum dimanfaatkan, sehingga memperkuat perekonomian masing-masing.

Perdagangan bilateral antara Indonesia dan Bangladesh telah mencapai $4 miliar pada tahun 2022. Selama 10 bulan pertama tahun 2023, perdagangan bilateral telah melonjak menjadi $2,95 miliar. Indonesia menikmati surplus perdagangan yang besar dengan Bangladesh karena negara ini terutama mengekspor minyak sawit, batu bara, LNG, kertas, karet dan barang-barang lainnya ke Bangladesh.

Dalam upaya untuk meningkatkan perdagangan bilateral, Indonesia dan Bangladesh saat ini sedang menyelesaikan perundingan perjanjian perdagangan preferensial Indonesia-Bangladesh (IB-PTA).

"Saya menegaskan komitmen Indonesia untuk menyelesaikan perundingan IB-PTA yang telah diamanatkan oleh pemimpin kedua negara. Harus dipastikan bahwa IB-PTA berjalan seimbang dan menguntungkan kedua belah pihak. Saya berharap kedua belah pihak dapat melanjutkan proses perundingan sehingga para pemangku kepentingan dapat segera merasakan manfaat IB-PTA, " kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kepada situs berita IDN Financials.

Industri strategis Indonesia juga sudah memasuki pasar Bangladesh. Perusahaan pembuat kereta api milik negara, PT Industri Kereta Api (PT INKA) telah mengekspor 450 kereta penumpang ke Bangladesh dari tahun 2006, 2015 dan 2017, dengan total transaksi lebih dari $190 juta. Selain itu pada tahun 2019 hingga 2021 perusahaan perakitan bus Indonesia CV. Laksana telah mengekspor empat bus mewah dan 10 bus tingkat ke Bangladesh dengan total nilai transaksi lebih dari $808 ribu.

Untuk pertama kalinya, tentara Bangladesh juga telah membeli 50 unit Peluncur Gas Air Mata dan amunisi dari Industri Pertahanan Indonesia (PT. PINDAD) dengan total nilai transaksi $66.583.

Bangladesh dan Indonesia memiliki tantangan dan tujuan yang sama, seperti mitigasi dampak perubahan iklim dan menjamin ketahanan pangan. Oleh karena itu, upaya kolaboratif di berbagai bidang seperti pertanian, energi terbarukan, serta manajemen bencana dan kesehatan dapat menghasilkan solusi inovatif yang tidak hanya menguntungkan kedua negara namun juga berkontribusi terhadap upaya keberlanjutan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun