Oleh Veeramalla Anjaiah
Kepala Negara Kesultanan Oman Sultan Haitham bin Tarik akan mengunjungi India pada tanggal 16 Desember atas undangan Presiden India Droupadi Murmu, ungkap Kementerian Luar Negeri India (MEA) pada 10 Desember.
Ini akan menjadi kunjungan kenegaraan pertama Sultan ke India dan ia akan memimpin delegasi tingkat tinggi yang terdiri dari menteri dan pejabat senior. Ia akan disambut oleh Presiden India Murmu dan Perdana Menteri India Narendra Modi di Rashtrapati Bhavan di New Delhi.
Kunjungan ini akan menjadi tonggak penting dalam hubungan diplomatik antara India dengan Oman, kata MEA dalam siaran persnya.
"Kunjungan ini akan menjadi kesempatan untuk menjajaki peluang kolaborasi masa depan antara India dan Oman demi stabilitas, kemajuan dan kemakmuran kawasan," lapor surat kabar Times of India mengutip siaran pers MEA.
"India dan Kesultanan Oman adalah mitra strategis dan hubungan perdagangan serta investasi bilateral antara kedua negara telah berkembang selama bertahun-tahun."
Kementerian lebih lanjut mengatakan bahwa India dan Oman memiliki sejarah persahabatan dan kerja sama yang sudah berlangsung lama, dibangun atas dasar rasa saling percaya dan menghormati, serta hubungan antar manusia yang kuat juga perdagangan maritim sejak 5.000 tahun yang lalu.
Oman, negara kaya minyak di Asia Barat, dan India menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1955. India membuka konsulatnya di Oman pada tahun 1965 dan kedutaan besar pada tahun 1973. Keduanya meningkatkan hubungan mereka menjadi Kemitraan Strategis di bulan November 2008.
Sebagai tanda persahabatan, India sebagai ketua G20 telah mengundang Oman bersama Uni Emirat Arab dan Mesir sebagai tamu undangan khusus pada KTT G20 di bulan September di New Delhi. Wakil Perdana Menteri Oman Assad bin Tariq bin Taimur Al Said menghadiri KTT G20.
Oman terletak secara strategis di seberang Laut Arab dengan populasi 5,13 juta orang dan luas wilayah 309.500 kilometer persegi. Islam adalah agama negara di Oman dan 95 persen penduduknya menganut Islam. Oman adalah anggota dari Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Liga Arab, Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) dan Gerakan Non-Blok (GNB).
