Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Penambang "Lubang Tikus" Menyelamatkan 41 Pekerja India yang Terjebak di Terowongan yang Runtuh

6 Desember 2023   18:29 Diperbarui: 6 Desember 2023   18:38 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Operasi penyelamatan sedang berjalan di Terowongan Silkyara di India. | Sumber: Rameshwar Gaur/IANS

Para penambang lubang tikus berhasil menggali 10 meter hingga ujung terowongan Silkyara dalam waktu 48 jam yang gagal dilakukan oleh mesin bor besar. Pada tanggal 28 November, seluruh 41 pekerja yang terjebak berhasil diselamatkan.

"Saya memindahkan batu terakhir dan melihat mereka. Lalu saya pergi ke sisi lain. Mereka memeluk kami, mengangkat kami. Dan berterima kasih kepada kami karena telah mengeluarkannya," kata Munna Qureshi, penambang lubang tikus, kepada wartawan pada 28 November setelah keluar dari terowongan Silkyara.

Qureshi dipuji sebagai pahlawan dalam operasi penyelamatan. Ia dan rekan-rekannya merangkak ke dalam pipa sepanjang 800 m dan membersihkan puing-puing sepanjang 12 m pada bagian terakhir dalam waktu kurang dari 18 jam.

"Mereka percaya diri dan bersikap tenang terhadap pekerjaan yang mereka lakukan, bersedia 'melakukan apa pun [...] tanpa alat khusus seperti itu'," ujar Letjen (purn) Syed Ata Hasnain, yang ditugaskan untuk mengawasi operasi tersebut, kepada situs web NDTV.

"Operasi penyelamatan ini dapat dinilai sebagai salah satu yang terbesar di dunia ketika upaya manusia dilakukan secara maksimal," komentar surat kabar Asian Lite baru-baru ini.

Setelah penyelamatan, sorak-sorai dan slogan-slogan terdengar di luar terowongan ketika orang-orang menyambut ambulans yang membawa para pekerja ke pusat kesehatan masyarakat sementara penduduk setempat tersebar di jalan.

Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun