Oleh Veeramalla Anjaiah
Pakistan terkenal sering melecehkan dan mengintimidasi warga negaranya sendiri yang menetap di luar negeri. Baru-baru ini, sebuah kasus terungkap di Barcelona, Spanyol. Komunitas Pakistan di Barcelona telah menyuarakan ketidakpuasannya terhadap mantan Konsulat Jenderal Pakistan Barcelona yang menjabat pada tahun 2019-2022 dan Duta Besar Pakistan atas cara seorang jurnalis Pakistan, yang kritis terhadap mereka, dimasukkan dalam daftar hitam dan paspornya disita, lapor situs geo-politik.eu baru-baru ini.
Konsul Jenderal (CG) diduga terlibat korupsi di KJP, termasuk perekrutan staf lokal. Ia diketahui berlatar belakang Angkatan Darat dan diduga pernah bekerja di lembaga pelatihan Intelijen Antar Negara (ISI).
Menurut geo-politik.eu, kontroversi ini meletus pada bulan September 2023 ketika jurnalis asal Spanyol yang berbasis di Spanyol, yang menyoroti praktik korupsi CG, melakukan perjalanan ke Pakistan.Â
Badan Investigasi Federal (FIA) Pakistan menggerebek rumahnya dua kali dan ia pun terpaksa memberikan surat permintaan maaf, tampaknya atas perintah CG. Kemudian jurnalis tersebut dimasukkan ke dalam daftar hitam dan paspornya disita. Ia saat ini terjebak di Pakistan dan berusaha untuk mengumpulkan dukungan untuknya.
Banyak anggota masyarakat sipil di Pakistan termasuk beberapa jurnalis telah secara terbuka menyatakan dukungannya dan mengutuk penyalahgunaan lembaga-lembaga negara Pakistan oleh pejabat pemerintah yang berkuasa, yaitu Angkatan Darat dan ISI. CG, yang saat ini menjabat sebagai Duta Besar Pakistan ke Oman, mengunjungi Barcelona beberapa waktu lalu, di mana ia terlibat pertengkaran dan menggunakan kata-kata kasar yang kembali membuat marah masyarakat.
CG baru Mirza Salman Baig yang menggantikannya pada Januari 2022 pun tak kalah merepotkan dari pendahulunya. Pada bulan Juni 2022, kontroversi pertama kali muncul ketika seorang staf perempuan lokal, seorang warga negara Pakistan, melaporkan pengaduan pelecehan seksual terhadap dirinya kepada polisi setempat, Duta Besar Pakistan dan Kementerian Luar Negeri Pakistan. Wanita itu bekerja sebagai sekretaris pribadinya.
"Sebagai tindakan balas dendam, CG menghentikan layanannya dengan alasan perilaku tidak pantas. Meskipun tidak ada bukti nyata yang menentang CG, Duta Besar Pakistan dalam mode pengendalian kerusakan segera merekomendasikan pengembalian CG; kemudian ia dicopot dari jabatannya pada September 2022 dan dipanggil kembali ke Islamabad," lapor situs berita rtvonline.com.
Ada juga kontroversi lainnya. Pada bulan Maret 2021, seorang warga negara Pakistan yang tinggal di Spanyol, karena muak dengan kekejaman yang dilakukan otoritas Pakistan terhadap dirinya dan keluarganya, mencoba membakar dirinya sendiri di depan Konsulat Pakistan di Barcelona.Â
Ia menuduh keluarganya diserang dan disiksa oleh otoritas Pakistan di tempat asalnya di Pakistan dan tindakan pembakarannya merupakan tanda protes terhadap kekejaman yang dilakukan negara terhadap warga negaranya sendiri.Â
Setelah insiden tersebut diketahui publik, Konsulat Jenderal Pakistan di Barcelona mengeluarkan konferensi pers yang menggambarkan korban sebagai orang yang mengalami gangguan mental dan memiliki latar belakang kriminal jangka panjang.
Insiden-insiden ini menyoroti penindasan yang dilakukan oleh otoritas Pakistan terhadap warga negaranya sendiri dan menggambarkan kenyataan suram di negara tersebut. Hal ini juga mengikis kredibilitas Pakistan di mata komunitas internasional.
Diplomat Pakistan, ketika terungkap, mengambil keuntungan yang tidak semestinya dari kekebalan diplomatik untuk menghindari hukuman. Sudah saatnya para diplomat tersebut dicabut kekebalan diplomatiknya untuk mencegah mereka melaksanakan rencana jahat mereka.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H