Oleh Veeramalla Anjaiah
Pemerintah India telah secara resmi menyetujui kebijakan luar angkasa baru pada bulan April tahun ini, yang memungkinkan partisipasi sektor swasta dalam ekonomi luar angkasa India, menurut surat kabar Mint.
India mulai melakukan reformasi pada bidang antariksanya di tahun 2020, yang berpuncak pada Kebijakan Luar Angkasa India tahun 2023.
"Saat ini, pangsa India dalam ekonomi luar angkasa global kurang dari 2%, dan kebijakan luar angkasa akan membantunya meningkat secara signifikan hingga 10% di masa depan," kata Sreedhara Panicker Somanath, Ketua Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO), seperti yang dikutip oleh Mint.
Hasil dari reformasi tersebut sudah terlihat pada peluncuran Vikram-S pada tahun 2022, roket pertama yang dibuat oleh swasta di India.
Situs televisi DD News melaporkan bahwa di masa lalu, sektor luar angkasa India dikendalikan oleh lembaga pemerintah seperti ISRO, yang bertanggung jawab atas eksplorasi ruang angkasa dan inisiatif satelit.
India telah mendapatkan reputasi selama bertahun-tahun sebagai mitra peluncuran yang andal dan hemat biaya di kancah internasional.
"India telah meluncurkan 389 satelit asing dalam sembilan tahun terakhir, menghasilkan sekitar AS$157 juta dan 223 juta," kata Menteri Negara untuk Ilmu dan Teknologi India Jitendra Singh kepada DD News dalam sebuah wawancara eksklusif.
Menurut Mint, berdasarkan kebijakan baru ini, entitas non-pemerintah, perusahaan korporasi dan perusahaan rintisan akan dapat menyediakan layanan komunikasi satelit, membangun pusat kendali misi di darat, meluncurkan satelit ke orbit, melakukan proyek keselamatan ruang angkasa dan terlibat dalam pemulihan komersial asteroid atau sumber daya luar angkasa.
"Visi Kebijakan Luar Angkasa India tahun 2023 adalah untuk meningkatkan kemampuan luar angkasa; memungkinkan, mendorong dan mengembangkan kehadiran komersial yang berkembang di ruang angkasa; menggunakan ruang angkasa sebagai pendorong pengembangan teknologi dan memperoleh manfaat di wilayah terkait; menekuni hubungan internasional; serta menciptakan ekosistem untuk implementasi penerapan ruang angkasa yang efektif di antara seluruh pemangku kepentingan demi pembangunan sosio-ekonomi dan keamanan negara; perlindungan lingkungan dan kehidupan; mengupayakan eksplorasi luar angkasa secara damai; stimulasi kesadaran masyarakat dan pencarian ilmiah," jelas ISRO seperti yang dikutip oleh surat kabar The Times of Oman.
Untuk mewujudkan visi ini, pemerintah mendirikan Pusat Promosi dan Otorisasi Luar Angkasa Nasional India (IN-SPACe) di tahun 2020, yang berfungsi untuk mempromosikan dan mengesahkan aktivitas luar angkasa melalui pendekatan satu jendela. Mereka juga akan menangani permintaan transfer teknologi untuk memberikan perusahaan swasta akses ke infrastruktur luar angkasa ISRO yang ada, seperti pusat pengujian mesin roket, kutip Mint.
The Times of Oman melaporkan bahwa pemerintah India telah mengalokasikan dana untuk IN-SPACe sebesar Rs 95 crores ($11,43 juta) untuk periode 2023-2024, hampir tiga kali lipat anggaran periode sebelumnya. Sementara itu, cabang komersial ISRO, NewSpace India Limited (NSIL), akan mengelola kontrak peluncuran komersial menggunakan kendaraan yang dikembangkan oleh ISRO.
ISRO adalah badan antariksa India. Organisasi ini terlibat dalam sains, teknik dan teknologi untuk meraup manfaat luar angkasa bagi India dan umat manusia. ISRO adalah konstituen utama Departemen Luar Angkasa (DOS), Pemerintah India. DOS melaksanakan Program Luar Angkasa India terutama melalui berbagai Pusat atau unit dalam ISRO.
ISRO sebelumnya merupakan Komite Nasional Penelitian Luar Angkasa India (INCOSPAR), yang didirikan oleh Pemerintah India pada tahun 1962, seperti yang dibayangkan oleh Dr. Vikram Sarabhai. ISRO dibentuk pada tanggal 15 Agustus 1969 dan menggantikan INCOSPAR dengan peran yang diperluas untuk memanfaatkan teknologi luar angkasa. DOS kemudian didirikan dan ISRO dimasukkan ke dalam DOS di tahun 1972.
ISRO telah mengembangkan kendaraan peluncuran satelit, PSLV dan GSLV, untuk menempatkan satelit pada orbit yang diperlukan. ISRO berkantor pusat di Bengaluru.
Kebijakan Luar Angkasa India tahun 2023 akan membuka peluang investasi baru bagi India dan memperkuat posisinya sebagai pionir dalam industri luar angkasa global.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H