Koridor transportasi lain yang sedang direncanakan oleh India dan Rusia adalah EMC antara Vladivostok dan Chennai.
"Ini akan membuka era baru hubungan perdagangan antara kedua negara," kutip surat kabar Hindustan Times dari perkataan Menteri Pelabuhan, Perkapalan dan Perairan India, Sarbananda Sonowal.
Hal ini juga akan membuka peluang perdagangan dengan negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) karena jalurnya melintasi Selat Malaka dan Laut China Selatan.
EMC diperkirakan akan memangkas waktu pengiriman antara kedua pelabuhan tersebut hingga 16 hari dan memungkinkan kargo Rusia untuk mencapai India dalam 24 hari, bukan 40 hari.
Sonowal juga menyebutkan ketertarikan India terhadap NSR.
"India sangat tertarik untuk berkolaborasi dalam kemitraan mengenai pengembangan Rute Laut Utara, dengan menyadari potensi yang dimilikinya untuk meningkatkan konektivitas dan perdagangan," kutip surat kabar livemint.com.
NSR akan menjadi jalur pelayaran terpendek dari Asia Timur ke Eropa.
Situs web Nikkei Asia melaporkan bahwa rute tersebut akan menjadi lebih pendek 30-40% dibandingkan rute yang melewati Terusan Suez, sehingga mengurangi biaya bahan bakar dan polusi. NSR juga melewati kawasan Timur Tengah yang bermasalah dan bebas dari serangan bajak laut, sehingga lebih mudah dinavigasi.
Menteri Pembangunan Timur Jauh dan Arktik Rusia, Alexei Chekunkov, menjelaskan, sebagai proyek transportasi global, pengembangan NSR dapat memberikan manfaat ekonomi bagi Rusia dan negara-negara non-regional.
"Bagi India, ini adalah sebuah peluang untuk meningkatkan penjualan produk pembuatan kapal dan memperoleh pendapatan dari partisipasi dalam bisnis logistik umum di garis lintang utara," paparnya seperti yang dikutip oleh Mint.
Rusia juga siap untuk memberikan pelatihan di perairan Kutub dan Arktik bagi pelaut India melalui Institut Pelatihan Maritim Rusia di Vladivostok.