Oleh Veeramalla Anjaiah
Setelah keberhasilan misi luar angkasa ke Bulan dan Matahari, India kini beralih ke laut. Negara ini kini bersiap untuk perjalanan terobosan menjelajahi perairan laut sedalam 6 kilometer dengan misi Samudrayaan.
Menurut situs berita Mint, Kiren Rijiju, Kementerian Ilmu Pengetahuan Bumi, baru-baru ini mengungkapkan bahwa MATSYA 6000, sebuah kapal selam mutakhir, akan menjadi kendaraan untuk percobaan bawah air ini. Mesin tersebut dirancang untuk membawa tiga manusia. Fokus utama ekspedisi ini adalah untuk melakukan studi komprehensif tentang sumber daya laut dalam dan penilaian keanekaragaman hayati laut.
Samudrayaan akan mengeksplorasi kedalaman laut untuk mencari sumber daya seperti nikel, kobalt, mangan, sulfida hidrotermal dan gas hidrat.
Proyek Samudrayaan, misi laut berawak pertama di India, dirancang untuk mempelajari sumber daya laut dalam dan melakukan penilaian keanekaragaman hayati. Misi tersebut tidak akan mengganggu ekosistem karena kapal selamnya hanya digunakan untuk tujuan eksplorasi.
Proyek ini, menurut majalah berita India Today, adalah bagian dari Misi Laut Dalam yang lebih besar. Kebijakan ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi negara, peningkatan penghidupan, penciptaan lapangan kerja dan menjaga kesehatan ekosistem laut.
Samudrayaan memiliki aspek ekonomi tambahan. Menurut menteri, misi tersebut bertujuan untuk mendukung Ekonomi Biru, sebuah inisiatif yang didukung oleh Perdana Menteri Narendra Modi. Misi tersebut menggambarkan ekstraksi sumber daya laut secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja India. Hal ini juga akan menjamin kesehatan ekosistem laut.
"Misi Laut Dalam berawak pertama di India Samudrayaan ini berencana untuk mengirim tiga manusia ke 6 km kedalaman laut dengan kapal selam, untuk mempelajari sumber daya laut dalam dan penilaian keanekaragaman hayatinya. Proyek ini tidak akan mengganggu ekosistem laut," tulis Rijiju sebelumnya di X (sebelumnya Twitter).
Rijiju baru-baru ini melakukan inspeksi MATSYA 6000. Ia menyatakan komitmen pemerintah terhadap misi bawah air ini, dengan memastikan bahwa misi tersebut tidak akan mengganggu ekosistem laut yang rapuh.