Oleh Veeramalla Anjaiah
Ia adalah seorang wanita muda berusia 25 tahun dari desa Gangoo, Blok Pulwama di Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan (UT) India. Ia telah menjadi sosok inspiratif di komunitasnya melalui perjalanan merangkul peternakan lebah sebagai mata pencaharian yang berkelanjutan. Ia tidak lain adalah Asiya Jan.
Asiya berasal dari Lotus Self Help Group (SHG), Nowbahar Village Level Organization (VLO). Ia ingin mandiri secara finansial sejak ia menyelesaikan pendidikan menengahnya. Bukan hanya dirinya sendiri, ia juga ingin mempekerjakan perempuan lain di desanya melalui perusahaan rintisannya untuk memberdayakan mereka secara finansial.
"Ide tersebut sangat unik karena daerah kami tidak memiliki unit seperti itu sebelumnya. Saya dilatih oleh para ahli dari Jammu & Kashmir Rural Livelihoods Mission [JKRLM] dan pada akhirnya, bisnis saya berkembang dengan hasil yang baik," kata Asiya kepada surat kabar harian The Kashmir Monitor baru-baru ini.
Transformasi Asiya dari seorang penduduk desa biasa menjadi seorang peternak lebah yang sukses adalah sebuah kisah sukses yang luar biasa. Ia saat ini memproduksi lebih dari 50 kilogram madu selain lilin lebah berkualitas.
"Meskipun pada awalnya ada beberapa tantangan, saya secara bertahap mempelajari seluruh peternakan lebah. Madu saya sangat organik dan telah melampaui semua tes yang dilakukan untuk membuktikan kemurniannya," ujar Asiya kepada The Kashmir Monitor.
Begitulah idenya tentang peternakan lebah berhasil sehingga ia memiliki hampir 20 wanita yang bekerja di bawahnya.
"Sekarang desa kami memiliki banyak unit peternakan lebah yang hanya dijalankan oleh para perempuan. Mereka mempelajari seni beternak lebah, memperoleh pengetahuan berharga tentang teknik beternak lebah modern, manajemen sarang lebah dan metode ekstraksi madu. Mereka mengikuti model saya dan mendapatkan hasil yang baik dari peternakan lebah," ungkap Asiya kepada The Kashmir Monitor.
Dengan bimbingan dan pelatihan yang diberikan oleh JKRLM melalui SHG, Asiya mempelajari seni beternak lebah, mendapatkan pengetahuan berharga tentang teknik beternak lebah modern, manajemen sarang lebah dan metode ekstraksi madu. Program ini juga menekankan praktik berkelanjutan, memastikan bahwa peternakan lebah tidak hanya memberikan sumber pendapatan tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.