Oleh Veeramalla Anjaiah
Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan (UT) India, kembali ke peta pariwisata internasional. Setelah beberapa dekade, sejumlah besar turis dari seluruh dunia mendarat di Srinagar.
Menurut pemerintah J&K, lebih dari 18 ribu turis asing telah mengunjungi Lembah Kashmir dalam lima bulan pertama tahun 2023, tertinggi dalam tiga dekade terakhir.
Selain wisatawan dari negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia dan Indonesia, warga negara barat seperti Italia, Spanyol, Inggris dan Amerika Serikat juga telah mengunjungi Kashmir dalam jumlah besar musim ini.
Jutaan wisatawan telah mengunjungi Lembah Kashmir pada tahun 2023 dan jumlahnya terus meningkat setiap hari. Jumlah turis asing yang tiba di Lembah dalam lima bulan pertama tahun 2023 telah melewati angka 18 ribu. Pada tahun 2022, total jumlah turis asing yang berkunjung ke Lembah Kashmir sekitar 4.000 orang. Pemerintah berharap semua rekor turis asing yang mengunjungi Lembah Kashmir sebelumnya akan dipecahkan.
''Setelah bertahun-tahun, ini merupakan perkembangan positif bagi pariwisata Jammu dan Kashmir. Kami berharap jumlah wisatawan asing jauh lebih banyak dari tahun lalu. Dan tahun lalu tampaknya merupakan angka tertinggi dalam beberapa dekade. Ini adalah perkembangan yang sangat positif dan saya sangat optimis bahwa acara G20 yang diadakan di Srinagar pada minggu terakhir bulan Mei akan sangat membantu dalam meningkatkan serbuan turis asing dan kami melihat banyak permintaan dan pemesanan yang telah dibuat dari berbagai negara,'' kata Syed Abid Rasheed Shah, Sekretaris Pariwisata, Pemerintah Jammu dan Kashmir, kepada situs berita Wion baru-baru ini.
Pihak berwenang mengutip keberhasilan pertemuan Kelompok Kerja Pariwisata G20 yang diadakan di sini pada bulan Mei sebagai alasan di balik meningkatnya jumlah pengunjung lokal atau asing.
"Karena G20 sukses besar, dunia melihat potensi pariwisata kita yang sebenarnya. Para duta besar, delegasi dan komisaris tinggi negara-negara G20 merasakan keramahan, kehangatan dan rasa dari Jammu dan Kashmir," ujar Syed Abid kepada kantor berita PTI.
Ia mengatakan bahwa J&K adalah salah satu tujuan utama di seluruh dunia beberapa dekade yang lalu dalam hal rekreasi, petualangan dan wisata spiritual dan berharap akan kembali menjadi salah satu tempat wisata terbaik di dunia.
"Jumlah kedatangan dan pemesanan meningkat tiga kali lipat dan tingkat hunian juga meningkat," ungkap Syed Abid kepada PTI.
Kashmir telah memecahkan semua rekor kedatangan turis sebelumnya dan hal ini menjelaskan mengapa pemerintah J&K telah membuka lebih dari 300 tujuan wisata baru di seluruh wilayah persatuan.
Jumlahnya sudah melewati semua rekor sebelumnya dan pemerintah juga berencana untuk melakukan promosi internasional, terutama di negara-negara Asia Tenggara, Timur Tengah dan Amerika Utara.
''Promosi pariwisata merupakan tugas yang sangat kritis yang dilakukan oleh Departemen Pariwisata di Jammu dan Kashmir. Kami sedikit memodifikasi metode promosinya. Sebelumnya kami suka mengadakan road show, kami terus melaksanakan road show dan promosi serta pasar wisata besar. Namun, dengan perubahan waktu juga penting untuk departemen dan intervensi melalui perubahan promosi, ini adalah era pemasaran digital, dan ini adalah era pemasaran online. Kami melakukannya, dan kami memulai tur virtual. Kami sedang melakukan promosi maskapai agar para frequent flyer dapat tertarik. Di luar negeri, ada berbagai pasar wisata perdagangan yang berlangsung, departemen pariwisata JK akan berpartisipasi secara besar-besaran, dan satu [pasar wisata perdagangan] di Dubai mendapatkan tanggapan positif. Kami fokus pada negara-negara yang kami yakini akan datang, negara-negara Asia Tenggara adalah pasar yang sangat besar bagi kami dan kami fokus padanya. Timur Tengah adalah area fokus inti dan target juga. Benua Amerika Utara adalah aspek yang sangat penting dari kegiatan promosi kami,'' jelas Syed Abid kepada Wion.
Kashmir adalah salah satu tujuan favorit turis asing pada tahun 1960-an, 1970-an dan 1980-an. Dengan dimulainya pemberontakan, jumlahnya turun drastis. Dan sekarang dengan kedamaian kembali ke Lembah Kashmir, para turis asing kembali berbondong-bondong ke "Surga di Bumi".
Media sosial juga merupakan salah satu area utama di mana Kashmir dipromosikan. Banyak pengunjung yang datang ke Kashmir dari seluruh dunia memasang foto dan video yang mengapresiasi keindahan Lembah di media sosial mereka.
Â
Penulis adalah wartawan senior yang berdomisili di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H