Selama beberapa dekade, J&K pernah menjadi tempat bermasalah dengan banyak kerusuhan dan serangan teroris yang sering terjadi. Pakistan telah mengobarkan perang proksi melawan India dengan mengirimkan senjata dan teroris ke J&K selama beberapa tahun.
Tetapi Hasnain punya sebuah peringatan.
"Situasi saat ini bukanlah indikasi penghentian konflik. Potensi ancaman selalu ada, kalau tidak hati-hati akan datang kembali," ujar Hasnain.
Selama empat tahun terakhir, banyak hal telah berubah secara dramatis di J&K. Dengan menurunnya serangan teroris, kedamaian dan kenormalan dipulihkan di J&K. Ada penurunan substansial dalam perekrutan militan.
Hasnain telah sepakat bahwa setelah tahun 2019 J&K telah stabil dan jaringan terorisme telah dibongkar tetapi kita harus selalu berhati-hati dengan kebangkitan terorisme.
Empat tahun terakhir telah menjadi era keemasan pembangunan dalam sejarah J&K.
Lebih dari AS$8 miliar dihabiskan untuk pengembangan hanya dalam empat tahun di J&K. Ekonomi J&K diproyeksikan tumbuh 10 persen pada 2023-2024, dibandingkan pertumbuhan 8 persen di tahun 2022-2023.
Sangat disayangkan bahwa lebih dari setengah juta pandit Kashmir, yang merupakan minoritas Hindu di wilayah Jammu, saat ini hidup sebagai pengungsi di berbagai kota di India dan luar negeri.
Para teroris yang didukung oleh Pakistan menyerang pandit Kashmir dan membunuh mereka dan rumah mereka dibakar di masa lalu.
Setelah 2019, pemerintah India telah berupaya untuk membawa kembali pandit Kashmir ke J&K.
"Setelah tahun 2019, pada tanggal 5 Agustus, setelah Pasal 370, hal-hal di Jammu dan Kashmir diubah dari buruk ke baik, dari situasi terburuk ke sangat positif," ungkap Kaul, seorang pandit Kashmir, dalam pidatonya.