Oleh Veeramalla Anjaiah
Warga Maroko yang tinggal di Indonesia dengan gembira memperingati hari perayaan 24 tahun Penobatan Raja Maroko Mohammed VI pada tanggal 31 Juli 2023 di Jakarta. Resepsi penuh warna diselenggarakan di kediaman Duta Besar Maroko di Jakarta.
Saat menyambut para tamu, Duta Besar Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah mengatakan bahwa dengan merayakan Hari Tahta yang mulia setiap tahun, rakyat Maroko mengungkapkan ikatan cinta yang kuat dan keterikatan yang kuat kepada Yang Mulia Raja Mohammed VI. Raja adalah simbol bangsa dan penjamin persatuannya serta perancang kebangkitan Maroko modern.
"Saya mengapresiasi perasaan kuat yang menyatukan rakyat Indonesia dan Maroko. Persatuan ini tercermin dari ikatan perdamaian, persaudaraan, solidaritas dan penghormatan terhadap prinsip persatuan, kedaulatan nasional dan nilai-nilai bersama yang dimiliki dan diyakini oleh kedua negara kita untuk dunia yang lebih seimbang, sejahtera dan damai," kata Duta Besar Ouadia dalam sambutannya.
Maroko dan Indonesia adalah negara mayoritas Muslim dan memiliki hubungan dekat di antara mereka. Kedua negara menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1960. Sejak saat itu hubungan tersebut berkembang pesat. Indonesia memiliki kedutaan besarnya di Rabat.
"Kami pasti bergerak maju dengan kecepatan yang cepat dan mantap menuju kemitraan yang menjanjikan, terutama di bidang ekonomi, sektor industri dan ketahanan pangan yang menjadi minat negara kami," ujar Ouadia.
"Kita dapat bekerja sama di berbagai bidang, dengan memberikan kesempatan dan segala cara yang memungkinkan kepada pengusaha Indonesia dan Maroko untuk meningkatkan kemitraan yang menjanjikan ini."
Presiden pertama Indonesia Sukarno mengunjungi Maroko pada tahun 1960 untuk memperkuat hubungan antara kedua negara.
Beberapa mahasiswa Indonesia pernah belajar di Maroko dan mereka berperan penting dalam persahabatan kedua negara.
Dengan populasi 37,86 juta orang dan produk domestik bruto (PDB) sebesar AS$138,46 miliar, Maroko adalah salah satu ekonomi terbesar di Afrika. Maroko sangat kaya akan fosfat.
Perdagangan bilateral meningkat dari $35,99 juta pada tahun 2003 menjadi $308,50 juta di tahun 2022. Indonesia terutama mengimpor fosfat, bahan kimia, batang besi dan baja dari Maroko. Indonesia mengekspor kopi, karet alam, minyak sawit, barang pecah belah, rempah-rempah, teh, furnitur dan garmen ke Maroko.
Ouadia berterima kasih kepada para penggemar sepak bola Indonesia atas dukungan kuat mereka kepada tim sepak bola Maroko di Piala Dunia 2022.
Maroko ingin menjadi Mitra Dialog Sektoral Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang ketuanya saat ini adalah Indonesia. Maroko telah menandatangani Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama ASEAN (TAC) pada tahun 2016.
Tamu utama pada resepsi tersebut adalah Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo. Selain Syahrul, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang menyukai Maroko juga hadir dalam resepsi berwarna tersebut.
Dalam sambutannya, Syahrul optimis hubungan kedua negara akan semakin menguat di masa mendatang.
Beberapa pemimpin dari berbagai partai politik dan organisasi keagamaan juga hadir dalam resepsi tersebut.
Ouadia juga menjabat sebagai Dekan Diplomat Afrika di Indonesia. Beberapa duta besar dan tokoh masyarakat juga hadir dalam resepsi tersebut.
Penulis adalah wartawan senior yang berdomisili di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H