"BJP harus membuktikan bahwa mereka benar-benar percaya dalam memberikan kesempatan politik kepada perempuan, jumlahnya akan berbicara."
Ketidaksetaraan adalah masalah utama di India.
"Kesenjangan representasi adalah salah satu contoh nyata dari ketidaksetaraan yang mendalam yang masih dihadapi perempuan di India, negara terpadat di dunia, di mana para pendukung kesetaraan mengatakan patriarki yang mengakar kuat telah menentang laju pembangunan ekonomi dan modernisasi yang cepat," jelas Rupam Jain, seorang jurnalis, kepada Reuters.
Meningkatkan jumlah perempuan di koridor kekuasaan India "pasti akan menjadi pengubah permainan" secara elektoral dan sosial, papar Vanathi Srinivasan, seorang anggota parlemen BJP, kepada Reuters.
Tidak diragukan lagi, BJP didominasi oleh laki-laki tetapi sekarang ingin fokus pada perempuan, kekuatan pemilu India yang meningkat.
BJP berkomitmen untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi perempuan dalam politik. Mereka ingin memberikan akses ke posisi politik yang kuat. Pemerintahan yang dipimpin Modi jelas telah memberikan perempuan India wewenang untuk mewakili jenis kelaminnya dan pandangan mereka di Parlemen.
Parlemen pernah berusaha untuk mengamandemen Konstitusi dengan menyediakan perempuan 33 persen dari semua kursi di Lok Sabha serta di semua badan legislatif negara bagian. Amandemen tersebut dinamakan RUU Reservasi Wanita, yang disahkan oleh Rajya Sabha pada tahun 2010. Sejak itu, masih tertunda di Lok Sabha. Mudah-mudahan, mengingat mayoritasnya di Lok Sabha, BJP akan segera mengesahkan RUU Reservasi Perempuan.
Pemberdayaan perempuan dan pemanfaatan bakat perempuan merupakan inti dari strategi pertumbuhan BJP. Modi ingin melihat peningkatan kesetaraan gender sebagai bagian integral dari tata kelola.
"Kami telah diminta untuk mendorong setiap departemen untuk mulai membuat keseimbangan gender sebagai bagian dari reformasi jangka panjang," tutur seorang sekretaris di kantor Modi di New Delhi kepada Reuters.
Modi menjunjung tinggi kesetaraan, menekankan bulan lalu bahwa India hanya dapat berkembang sebagai sebuah bangsa dengan menghilangkan representasi di semua lapisan masyarakat.