Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Meningkatnya Kegelisahan di Afrika terhadap Proyek-proyek BRI China

21 Juni 2023   03:05 Diperbarui: 21 Juni 2023   03:19 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta proyek-proyek listrik energi terbarukan China di Afrika dan Timur Tengah. | Sumber: spglobal.com

Oleh Veeramalla Anjaiah

Dengan 54 negara, Afrika memiliki 1,45 miliar jiwa dan produk domestik bruto (PDB) gabungan sebesar AS$2,99 triliun. Hanya 8 negara di Afrika yang memiliki PDB antara di atas $100 miliar dan di bawah $505 miliar. Empat puluh enam negara lainnya masing-masing memiliki PDB di bawah $100 miliar.

Utang Afrika telah tumbuh secara signifikan selama dekade terakhir. Menurut situs data.one.org, total utang negara-negara Afrika pada tahun 2021 mencapai $644,90 miliar atau 24 persen dari seluruh PDB Afrika. Semua 54 negara di Afrika memiliki kewajiban untuk membayar $68,9 miliar untuk pelunasan utang pada tahun 2023. Ini berarti Afrika membelanjakan lebih banyak uang untuk pelunasan utang daripada untuk kesehatannya.

Apa yang menyebabkan situasi ini di Afrika?

"Harga pangan dan energi yang tinggi, diperburuk oleh invasi Rusia ke Ukraina, telah membebani anggaran nasional dan rumah tangga --- memperburuk kemiskinan, ketidaksetaraan dan kerawanan pangan. Naiknya suku bunga meningkatkan risiko tekanan utang," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres baru-baru ini dalam sebuah pernyataan tentang Afrika.

Peta proyek-proyek listrik energi terbarukan China di Afrika dan Timur Tengah. | Sumber: spglobal.com
Peta proyek-proyek listrik energi terbarukan China di Afrika dan Timur Tengah. | Sumber: spglobal.com

China adalah alasan utama utang besar Afrika. China adalah donor dan pemberi pinjaman utama dalam proyek-proyek raksasa seperti jalur kereta api dan infrastruktur sipil di banyak negara. Semua ini karena rencana ambisius Belt and Road Initiative (BRI) 2013 China.

Diluncurkan pada tahun 2013, rencana BRI merupakan peremajaan bangsa China dan merupakan proyek utama kebijakan luar negeri China. China menandatangani kontrak dengan 148 negara, termasuk 50 negara Afrika, di bawah BRI.

"Satu dari tiga proyek infrastruktur besar di Afrika dibangun oleh perusahaan milik negara China, satu dari lima dibiayai oleh bank institusional China," ujar Paul Nantulya dari Pusat Studi Strategis Afrika, yang dikutip oleh situs berita Eagle News Feed baru-baru ini.

"Orang China melihat kekosongan ini dan memutuskan untuk berinvestasi dalam infrastruktur."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun