Donald menulis, "Para siswa bergandengan tangan tetapi ditumpas habis oleh tentara. APC [pengangkut personel lapis baja] kemudian menabrak mayat berkali-kali untuk membuat 'pai' dan sisa-sisanya dikumpulkan oleh buldoser. Sisa-sia tubuh dibakar dan kemudian disemprot ke saluran pembuangan. Empat siswi yang terluka memohon untuk hidup mereka tetapi ditusuk dengan bayonet."
Para pasukan juga menangkap ribuan orang di Beijing dan di banyak kota lainnya.
Menurut kelompok hak asasi manusia Amnesty International, Pemerintah China tidak pernah mengakui peristiwa sebenarnya seputar pembantaian Tiananmen. Itu tetap menjadi topik perdebatan di China, dengan pemerintah melarang semua penyebutan protes di China, Hong Kong dan Makau. Ia ingin semua orang melupakan bahwa mereka membunuh ribuan pengunjuk rasa tak bersenjata di Lapangan Tiananmen pada tahun 1989.
Menurut kantor berita Reuters, peringatan Lapangan Tiananmen tahun ini yang menandai pembantaian Lapangan Tiananmen 1989 akan pindah ke kota-kota seperti Taipei, New York, London dan Berlin karena pihak-pihak berwenang memberlakukan pembatasan ketat berdasarkan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong.
"Ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan orang Hong Kong lagi," kata Steven Chow, yang beremigrasi ke Inggris pada tahun 2021 bersama istri dan dua anaknya, kepada Reuters baru-baru ini.
Ia akan bergabung dengan acara penyalaan lilin di area Kingston London.
"Di mana pun ada kegiatan peringatan seperti itu, saya akan ambil bagian," ujar Steven.
Di China daratan, penyebutan pembantaian Lapangan Tiananmen dianggap tabu dan subjeknya sangat disensor.
Ketika orang-orang di seluruh dunia memperingati Pembantaian Lapangan Tiananmen, pemerintah China meningkatkan upayanya untuk menghapus ingatan akan tragedi 4 Juni, kata Human Rights Watch pada tanggal 1 Juni 2023.
Pemerintah China harus mengakui tanggung jawab atas pembunuhan massal para demonstran pro-demokrasi dan memberikan ganti rugi bagi para korban dan anggota keluarganya.