Hingga saat ini, hubungan kedua negara berkembang pesat.
Pada tahun 2013, kedua negara meningkatkan hubungan mereka menjadi kemitraan strategis.
Dalam hidupnya, Ho menghabiskan 30 tahun hidup di luar negeri. Ia memulai karir kerjanya dan berangkat ke luar negeri dengan kapal pada tahun 1911. Ia pernah bekerja di New York dan Boston. Ia tinggal di London dari tahun 1915 hingga 1917. Kemudian ia pindah ke Prancis, di mana ia tinggal dari tahun 1917 hingga 1923. Ia pergi ke China, Rusia, Thailand dan banyak negara lainnya.
Selama hidupnya, Ho bekerja sebagai juru masak, tukang kebun, penyapu, pelayan, retoucher foto, juru api oven dan jurnalis. Ia bisa berbicara bahasa Vietnam, Prancis, China, Inggris dan Rusia.
Hobi utama Ho adalah membaca, berkebun, memberi makan ikan, mengunjungi sekolah dan panti asuhan.
Selain politisi yang luar biasa, Ho adalah seorang penulis yang produktif, yang telah menulis beberapa artikel, buku dan puisi dalam berbagai bahasa.
Anehnya, Presiden Ho memiliki banyak nama samaran. Beberapa di antaranya adalah Nguyen Sinh Cung, Nguyen Tat Thanh and Nguyen Ai Quoc. Pada tahun 1940, ia mulai menggunakan namanya sebagai Ho Chi Minh, yang berarti "Dia yang Mencerahkan".
Ho menikah dengan seorang wanita bernama Zeng Xueming pada bulan Oktober 1926.
Di bawah kepemimpinan Ho, rakyat Vietnam berperang melawan Jepang, Prancis dan Amerika serta menjadi pemenang.
Pada usia 79 tahun, Ho meninggal pada 2 September 1969. Jenazahnya disimpan di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi. Ia mendapatkan pesan belasungkawa dari 110 negara.