Oleh Veeramalla Anjaiah
Ranjeet Kour, seorang wanita muda dari Kunjwani di distrik Jammu di Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan (UT) India, adalah salah satu pengemudi wanita pertama yang mengemudikan bajaj di Jammu untuk mencari nafkah.
Ia menerima bantuan dari skema UMEED pemerintah J&K untuk Misi Mata Pencaharian Pedesaan Jammu dan Kashmir (JKRLM).
Dengan dukungan program UMEED Ranjeet telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dan diperlakukan serta dipandang sebagai sosok yang disegani orang kemanapun ia pergi.
Menurut surat kabar online ThePrint, Ranjeet menghasilkan antara Rs 1.500 hingga 2.000 ($18,23 hingga $24,31) setiap hari dan ia sekarang mendapatkan pesanan khusus di area tersebut.
"Saya sekarang mendapatkan pujian di mana pun saya pergi, bahkan oleh mereka yang pernah mengkritik saya. Penumpang bahkan lebih terkesan dengan keberanian saya sekarang," ujar Ranjeet kepada kantor berita ANI baru-baru ini.
Ia berterima kasih kepada skema UMEED atas bantuannya.
"Penting bagi seorang wanita untuk tidak bergantung pada ayah atau suaminya untuk uang, dan bagi saya, ini pertama kali terjadi. Saya sangat berterima kasih atas skema Pusat yang membantu saya mencari nafkah," tutur Ranjeet kepada ANI.
"Ketika sepertinya tidak ada yang membantu keluarga saya, suatu hari saya memutuskan untuk bekerja bahu-membahu dengan suami saya, sebagai pengemudi bajaj."
Pada awalnya, sangat sulit untuk meyakinkan suaminya, tetapi akhirnya ia pun setuju.
"Saya tanpa membuang waktu bergabung dengan grup UMEED, dari mana saya mendapat bantuan keuangan untuk bajaj," ungkap Ranjeet kepada ANI.
Menurut situs web seethepeople.tv, skema UMEED disponsori secara terpusat untuk mendorong dan mempromosikan perempuan agar mandiri dan berdikari.
"Skema ini juga mendorong perempuan untuk membuat tabungan kecil sehingga Kelompok Swadaya [SHG] mereka pada akhirnya bisa menjadi bankable dengan suku bunga yang sangat rendah. Tidak hanya itu, ratusan perempuan di Jammu dan Kashmir didorong dan dibantu untuk keluar dari kemiskinan serta menjadi pengusaha sukses melalui skema UMEED," papar seethepeople.tv dalam sebuah artikel beberapa waktu lalu.
Ranjeet merasa tidak ada salahnya memilih pekerjaan apapun.
"Ketika saya puas dengan pekerjaan ini dan dapat membantu keluarga saya dengan sangat baik, lalu mengapa saya harus peduli dengan ejekan atau kritikan orang? Saya percaya tidak ada pekerjaan yang kurang dari Tuhanmu; begitu Anda memperlakukannya sebagai ibadah, percayalah, selalu ada hasil yang bermanfaat," jelas Ranjeet kepada ANI.
"Kita hanya harus bekerja keras untuk mewujudkan impian kita. Kita semua memiliki impian dan jika kita bersemangat, kita pasti akan mencapai kesuksesan. Kita hanya harus kejam terhadap pekerjaan kita, kita tidak ada hubungannya dengan apa pun."
Ia juga mengatakan bahwa tidak ada yang memalukan ketika Anda dapat menghasilkan banyak uang dan mendapatkannya dengan bermartabat.
"Para pemudi dapat memanfaatkan skema pemerintah ini untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga mereka. Saya melakukan pekerjaan saya dengan bermartabat setiap hari dan saya senang dengan pekerjaan ini," kata Ranjeet kepada ANI.
Saat ini banyak wanita berpendidikan duduk di rumah dan khawatir tidak mendapatkan pekerjaan.
"Saya ingin menasihati mereka bahwa saat ini pemerintah telah membuka banyak peluang bagi mereka dan mereka harus memanfaatkannya," tegas Ranjeet kepada ANI.
Ranjeet juga mendesak anak-anak muda yang menganggur di J&K untuk memanfaatkan skema yang telah disediakan oleh pemerintah pusat dan wilayah persatuan.
Penulis adalah wartawan senior yang berdomisili di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H