Oleh Veeramalla Anjaiah
Bepergian sebagai wanita ke tempat-tempat seperti daerah terpencil dan hutan sangatlah sulit. Ada seorang wanita muda Kashmir yang berani menjelajahi area yang belum dijelajahi dan menentang segala rintangan sebagai seorang pelancong solo. Ia tidak lain adalah Shabnam Bashir Gojer Chechi, seorang gadis suku dari Desa Quil Muqam di distrik Bandipora, Kashmir Utara.
Menurut surat kabar online ThePrint, Shabnam telah melakukan perjalanan yang luar biasa dengan tekad yang telah membuka jalan jauh di depan zamannya. Sejak masa kecilnya, ia telah melakukan upaya terbaiknya untuk mempromosikan wisata petualangan di Kashmir dan membawa tujuan wisata yang belum dijelajahi ke peta pariwisata Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan India. Ia ingin melihat bahwa pariwisata tidak boleh dibatasi pada beberapa lokasi terpilih dan populer, termasuk Gulmarg, Pahalgam, Sonamarg dan Danau Dal, tetapi percaya bahwa Kashmir yang sebenarnya ada di pegunungan yang belum dijelajahi.
Shabnam yang berusia 24 tahun adalah mahasiswa tahun terakhir BTS (Sarjana Studi Pariwisata), seorang peneliti suku dan seorang penulis. Ia menulis buku debutnya berjudul Unexplored Kashmir pada tahun 2021 dengan tujuan utama untuk menyoroti potensi pariwisata Kashmir dan menyajikan panduan kepada masyarakat Kashmir tentang tujuan wisata yang belum dijelajahi sehingga orang-orang yang suka berpetualang tertarik ke tempat-tempat tersebut.
"Tujuan dari buku debut saya juga untuk mengungkapkan rasa sakit dan kesengsaraan penduduk tempat-tempat ini, termasuk komunitas suku, di domain publik sehingga mereka mendapatkan semacam kelegaan," kata Shabnam kepada surat kabar harian Kashmir Convener baru-baru ini.
Buku tersebut dirilis oleh Wakil Komisaris Bandipora Owais Ahmad selama program konseling karir yang diselenggarakan untuk penduduk Tribal.
Shabnam adalah padang rumput yang belum dijelajahi di hulu pegunungan Harmukh di Kashmir Utara yang memiliki keindahan sederhana, anak sungai yang menderu-deru, puncak gunung bersalju, lanskap yang rimbun, sungai yang bergumam dan tirai awan yang tebal.
Ia mengatakan bahwa dirinya menggunakan sumber primer dan sekunder dalam penelitiannya untuk buku tersebut termasuk pengalaman pribadi yang diperoleh dengan mengunjungi tempat-tempat tersebut, berinteraksi dengan komunitas suku selain, melakukan wawancara dengan orang-orang suku kuno yang menceritakan sejarah lisan dan digunakan sebagai sumber sekunder.
Shabnam sekarang disebut sebagai Isabella Bird, seorang penjelajah dan penulis Inggris yang terkenal, dari Lembah Kashmir.