Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

China Gagal Mendominasi Asia Karena Semakin Banyak Kecurigaan Tumbuh tentang Ambisinya

24 Maret 2023   16:50 Diperbarui: 28 Maret 2023   07:13 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. (kiri) bersalaman dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Jr. Austin di Manila. | Sumber: airandspaceforces.com | photo by Chad J. McNeeley

Taiwan adalah negara lain yang menghadapi ancaman keamanan nyata dari China. Setiap hari, China mengirimkan kapal perang dan pesawat pengebom untuk mengintimidasi Taiwan. China mengklaim Taiwan sebagai provinsi pemberontak sementara Taiwan mengklaim dirinya sebagai negara demokrasi yang merdeka dan berdaulat.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu menyambut baik keputusan Jepang untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya dan mengambil peran yang lebih besar dalam aliansinya dengan AS karena militer China semakin tegas di wilayah tersebut.

"Sudah menjadi pemahaman umum bahwa aliansi Jepang-AS adalah fondasi perdamaian dan stabilitas di kawasan ini. Jadi, ketika Jepang bersedia memikul lebih banyak tanggung jawab pertahanan  saya pikir itu adalah berkah, tidak hanya untuk Jepang sendiri, tetapi juga negara-negara lain di kawasan ini, termasuk Taiwan, yang menghadapi ancaman militer dari sumber yang sama," kata Wu kepada koran The Japan Times dalam sebuah wawancara.

"Biasanya, negara demokrasi di kawasan ini mengharapkan Amerika Serikat untuk memikul banyak tanggung jawab keamanan di kawasan ini. Tetapi jika Jepang akan memikul lebih banyak, saya pikir itu akan memberi Amerika Serikat lebih banyak kebebasan untuk memberikan perlindungan kepada negara-negara lain di kawasan ini."

Semakin banyak negara Asia meningkatkan anggaran pertahanan mereka dan memperoleh senjata baru untuk menghadapi ancaman China. China telah gagal dalam mencoba mengendalikan Asia karena agresivitasnya dan kurangnya rasa hormat terhadap hukum internasional.

Banyak negara telah menjadi korban diplomasi jebakan utang China. Sri Lanka, Pakistan, Laos, Kamboja dan banyak lainnya telah menjadi korban diplomasi jebakan utang China dan beberapa proyek inisiatif Sabuk dan Jalannya yang tidak menguntungkan.

Komunis China terkenal dalam menekan perbedaan pendapat di China. Tidak ada kebebasan pers di China dan memantau aktivitas warganya dengan cermat. Mereka telah melakukan genosida terhadap Muslim Uyghur di Xinjiang dan umat Buddha Tibet di Tibet.

Beberapa negara Asia menghadapi ancaman keamanan yang serius dari China. Negara-negara ini harus membentuk front persatuan untuk melawan China Komunis.

***

Penulis adalah wartawan senior yang berdomisili di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun