"Sebelum pandemi, 5 lakh [500.000] orang India mengunjungi Bali setiap tahun. Sementara Taj Mahal merupakan objek wisata utama di India, di Indonesia orang-orang mengunjungi candi Hindu seperti Prambanan. Ini adalah contoh cemerlang dari budaya toleran dan sinkretis kita," ungkap Doval.
Para ulama harus memainkan peran yang lebih besar dalam mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip asli Islam yang toleran dan moderat.
Menurut Doval, radikalisasi dan ekstremisme dapat dilawan dengan gagasan dan pemikiran progresif. Ulama harus menggunakan teknologi dan solusi terkait untuk menggagalkan rancangan propaganda dan kebencian. Baik India maupun Indonesia harus mengirimkan pesan bersama kepada dunia untuk menghindari kekerasan dan konflik.
Penulis adalah jurnalis senior yang berbasis di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H