Oleh Veeramalla Anjaiah
"Puisi adalah kreasi ritmis keindahan dalam kata-kata," kata Edgar Allan Poe, seorang penulis dan penyair Amerika, suatu kali.
Demikian pula, WH Auden, seorang penyair Anglo-Amerika, menggambarkan seorang penyair.
"Seorang penyair, di atas segalanya, adalah orang yang sangat mencintai bahasa," ujar Auden.
Seorang penyair harus mahir dalam bahasa dan mengungkapkan perasaannya dengan sangat baik. Perlukah seorang penyair menguasai bahasa dengan baik?
Ada seorang wanita, yang tidak bisa membaca dan menulis, yang telah menulis puisi yang begitu bagus dan mengungkapkannya dalam bahasa kode yang unik.
Zarifa Jan, 65, adalah seorang wanita yang tidak berpendidikan dari distrik Bandipora di Kashmir Utara, Jammu dan Kashmir, Wilayah Persatuan (UT) di India.
Namun Zarifa adalah penyair Sufi yang unik dari Lembah Kashmir. Ia menggunakan bahasa kode yang unik untuk melestarikan puisinya.
Menurut kantor berita IANS, Zarifa mulai menulis puisi di usia akhir 30-an setelah ia pergi mengambil air dari kanal terdekat di mana ia kehilangan kesadaran akan dunia di sekitarnya dan tidak sadarkan diri.
Zarifa pun kehilangan kendi airnya dan mulai merasa menjadi orang yang berbeda.