Oleh Veeramalla Anjaiah
Irtiqa Mehraj adalah seorang gadis berusia 16 tahun dari kota Khrew di distrik Pulwama, Jammu dan Kashmir (J&K), sebuah Wilayah Persatuan India. Ia adalah remaja yang paling malang.
Ia kehilangan kemampuan berjalannya akibat penyakit polio pada usia 8 tahun.
Menurut situs web www.cdc.gov, polio, atau poliomielitis, adalah penyakit mematikan dan mengancam jiwa yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyebar dari orang ke orang dan dapat menginfeksi sumsum tulang belakang seseorang, yang menyebabkan kelumpuhan (tidak dapat menggerakkan bagian tubuh).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bahwa polio masih ada di beberapa tempat. Faktanya adalah kasus polio telah menurun lebih dari 99 persen sejak tahun 1988 berkat vaksin polio dan upaya global untuk memberantas penyakit tersebut.Â
Tidak ada obat untuk polio. Penyakit ini hanya bisa dicegah. Vaksin polio, yang diberikan berkali-kali, dapat melindungi anak seumur hidup.
Irtiqa telah berjuang melawan kecacatan fisiknya dengan sisi kreatifnya. Ia menemukan ketenangan dan hiburan dalam menulis. Ia menulis tentang perjuangannya dalam sebuah buku berjudul "A Star Shines in Dark". Buku ini adalah kisah rinci tentang hidupnya dan ketahanan kreatifnya.
"Saya telah melihat banyak orang meninggalkan mimpi mereka karena keadaan lumpuh dan kesulitan mereka," kata Irtiqa kepada surat kabar mingguan Free Press Kashmir.
"Tetapi saya memutuskan untuk menulis tentang pengalaman saya untuk menginspirasi orang mencapai impian mereka, daripada berkecil hati."
Respon Irtiqa melalui bukunya terhadap disabilitasnya cukup memukau.