Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ratusan Mayat Mutilasi Ditemukan di Atap Sebuah Rumah Sakit Pakistan

28 Oktober 2022   11:17 Diperbarui: 28 Oktober 2022   11:30 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Sakit Universitas Kesehatan Nishtar di kota Multan, Pakistan. | Sumber:  Dawn

BBC melaporkan mengutip Kementerian Federal Hak Asasi Manusia Pakistan, setidaknya 936 mayat telah ditemukan di Balochistan sejak tahun 2011.

Pemberontak Balochistan. | Sumber: Facebook
Pemberontak Balochistan. | Sumber: Facebook

Sebagian besar mayat dibuang di daerah Quetta, Qalat, Khuzdar dan Makran --- daerah di mana pemberontakan separatis berakar.

Voice for Baloch Missing Persons (VBMP) telah mencatat 1.200 kasus mayat yang dibuang dan masih banyak lagi yang belum bisa didokumentasikan.

"Sebagian besar mayat adalah para aktivis yang telah menjadi korban 'penghilangan paksa' --- orang-orang yang dijemput oleh pihak berwenang dan kemudian hilang begitu saja," kata Nasrullah Baloch, kepala VBMP, kepada BBC di tahun 2016.

Dawn juga telah melaporkan tentang pembunuhan di Balochistan pada tahun 2014.

"Ribuan orang telah kehilangan nyawa mereka akibat serangan roket, serangan bom dan pembunuhan yang ditargetkan di Quetta serta berbagai bagian Balochistan. Namun, pemulihan tubuh yang dimutilasi dimulai pada akhir 2009," lapor Dawn pada tahun 2014.

"Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan," ujar pemimpin nasionalis veteran Baloch, Dr. Hayee Baloch kepada Dawn.com.

"Para penguasa telah gagal mengatasi keluhan massa Balochistan."

HRCP menyatakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah mayat di Balochistan dan mendesak pemerintah untuk menyelidiki penemuan mayat tersebut.

"Pemerintah harus menyelidiki pembunuhan ini," tutur Shamsul Mulk Mandokhail, seorang aktivis HRCP Balochistan Chapter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun