Jumlah orang yang 'hilang' di Pakistan di tangan Angkatan Darat dan Inter-Services Intelligence (ISI) atau pasukan kriminal proksi mereka, meningkat pesat.
Menurut Amnesty International, "Penghilangan adalah alat teror yang menyerang tidak hanya individu dan keluarga, tetapi seluruh masyarakat. Inilah sebabnya mengapa penghilangan paksa adalah kejahatan menurut hukum internasional dan, jika dilakukan sebagai bagian dari serangan sistematis terhadap penduduk sipil, itu merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan."
Pakistan menandatangani Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR) pada tanggal 17 April 2008 dan meratifikasinya pada 23 Juni 2010.
Menurut Amnesty International, Pakistan terikat oleh ICCPR, khususnya Pasal 7, 9 dan 17, yang melarang penyiksaan, melindungi hak atas kebebasan dan keamanan serta melindungi dari penangkapan atau penahanan sewenang-wenang, dan melarang campur tangan yang sewenang-wenang atau melanggar hukum terhadap privasi, keluarga atau rumah.
Apa yang salah di Balochistan?
Balochistan merupakan 43,6 persen dari total wilayah Pakistan dan memiliki sumber daya alam yang luas serta garis pantai sepanjang 760 kilometer di Laut Arab. Tapi itu adalah provinsi yang paling tidak berkembang di Pakistan. Sebagian besar orang hidup dalam kondisi yang menyedihkan.
Balochistan adalah negara merdeka selama lebih dari 300 tahun dan negara dengan pemerintahan sendiri pada tahun 1940-an.
Pada tanggal 28 Maret 1948, Pakistan mengirim pasukannya untuk merebut Balochistan. Sejak 1948, Balochistan telah menjadi bagian dari Pakistan. Baloch telah berjuang untuk sebuah negara yang merdeka sejak tahun 1948. Organisasi seperti Baloch Liberation Army, Baloch Liberation Front, United Republican Guards hingga BRAS, sebuah koalisi organisasi militan Baloch, telah melancarkan perjuangan bersenjata untuk membebaskan negara mereka dari pendudukan Pakistan.
Militer Pakistan terus melakukan operasinya di Balochistan dengan dalih mengejar teroris dan separatis dengan kekejaman.
Lebih dari 15.000 Baloch sejauh ini dilaporkan hilang.
"Penindasan yang dilakukan oleh tentara Pakistan dan negara-bangsa saat ini berbeda dari yang sebelumnya. Negara dan tentara Pakistan sedang melakukan genosida sistematis dan bukti yang telah muncul pada kesempatan sebelumnya mengenai kuburan massal di TuTak, Panjgur, dan bagian lain dari Balochistan yang diduduki serta 500 mayat Baloch baru-baru ini yang ditemukan dari Rumah Sakit Nishtar adalah kesaksian dari genosida yang sedang berlangsung," jelas Amjad.
Pada 2016, BBC melaporkan bahwa hampir 1.000 mayat aktivis politik dan separatis bersenjata telah ditemukan di Balochistan selama enam tahun terakhir.