"Mayat-mayat yang ditemukan di atap rumah sakit Nishtar di Multan dan kondisi serta pakaian mayat-mayat ini serta cara perawatannya menimbulkan kekhawatiran kami bahwa ini adalah mayat orang-orang Baloch yang dihilangkan secara paksa," ungkap juru bicara Gerakan Nasional Baloch (BNM) Qazi Dad Mohammad Rehan dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email ke News Vibes of India, sebuah portal berita.
Video-video yang menunjukkan kondisi mayat yang dibuang secara tidak manusiawi ini menjadi viral di media sosial.
Hakeem Baloch telah men-tweet pesan berikut di akun twitternya @HakeemWadhela.
"Sekitar 500 mayat tak dikenal telah ditemukan di atap sebuah Rumah Sakit di provinsi Punjab Pakistan. Mayat-mayat tersebut tidak teridentifikasi & diyakini sebagai korban penghilangan paksa yang telah diculik oleh pasukan Pakistan dari #Balochistan."
Dengan pandangan serupa, Dr. Amjad Ayub Mirza, seorang penulis dan aktivis hak asasi manusia mengatakan mayat-mayat tersebut pasti milik orang-orang hilang dari Balochistan.
"Yang mengejutkan adalah beberapa mayat masih mengenakan pakaian mereka, dan coba tebak, gaunnya bermotif Baloch. Sudah lebih dari 4.790 hari sejak keluarga orang hilang Baloch memprotes di Quetta di kamp mogok makan menuntut informasi dari pemerintah tentang orang yang mereka cintai yang hilang. Sekarang kita mungkin tahu di mana putra dan suami dan ibu dan putri mereka mungkin berada," tulis Amjad dalam artikel Op-ed di portal berita Newsgram.
Menurut The Quint, Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan (HRCP) baru-baru ini mencatat berlanjutnya pembuangan mayat yang dimutilasi dari orang-orang Baloch yang hilang di Karachi. Ia mengutuk keras bahwa tidak ada kata berhenti dalam penemuan mayat orang hilang.
"Meskipun penemuan mayat yang dimutilasi hampir tidak biasa di Karachi, itu adalah masalah yang sangat memprihatinkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, mayat orang-orang yang hilang di Balochistan semakin banyak ditemukan dibuang di Karachi dengan potongan-potongan yang bertuliskan nama mereka tertinggal di kantong mereka untuk identifikasi," papar HRCP.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa kuburan massal telah ditemukan di seluruh Balochistan, tetapi 'menghilangkan', membunuh dan membuang aktivis, jurnalis atau lawan politik dari Balochistan dan melemparkannya ke Karachi atau Sindh dengan cepat telah menjadi 'normal baru' dan begitu juga sebaliknya bagi mereka yang hilang dari Sindh dibuang di Balochistan atau di Punjab.