AINU, menurut Singh, akan menjajaki kerjasama melalui beberapa inisiatif termasuk pertukaran dosen dan mahasiswa, sarjana dan peneliti; berbagi informasi dan publikasi; menyelenggarakan seminar bersama, lokakarya, konferensi; bekerja menuju pengakuan kualifikasi bersama dan mengembangkan hubungan kelembagaan.
Sebagai langkah awal, AINU akan fokus pada pertukaran dosen.
Keputusan yang tepat untuk mengambil Universitas Nalanda, yang terletak di Rajgir Hills di Bihar, India, sebagai pemegang saham utama dalam proyek AINU. Universitas ini didukung oleh 18 negara pada KTT Asia Timur ke-3 di bulan Januari 2007 di Manila. Inspirasinya didapatkan dari pendahulunya yang terkenal dan bersejarah, Nalanda Mahavihara, yang berfungsi sebagai penyalur koneksi intelektual India dengan Asia yang lebih besar, menarik mahasiswa dan cendekiawan dari Asia Timur, Asia Tenggara dan Asia Tengah.
Universitas Nalanda Mahavihara yang berdiri sejak abad ke-5 sampai abad ke-12 atau hampir 800 tahun terus menerus ini dulunya memiliki 2.000 dosen dan 10.000 mahasiswa. Banyak orang Indonesia dan pelajar dari negara-negara Asia Tenggara lainnya pergi ke India untuk belajar di Nalanda Mahavihara 800 tahun yang lalu.
"Universitas Nalanda bertujuan untuk membangun kembali hubungan ini demi munculnya Asia sebagai pusat pengetahuan abad ke-21. Saya yakin bahwa Jaringan Universitas ASEAN-India akan memperluas batas pembelajaran, beasiswa dan pengetahuan -- untuk kebaikan masyarakat dan rakyat kita," tutur Singh.
Pemangku kepentingan utama lainnya AUN didirikan pada tahun 1995 untuk dengan cepat mengembangkan identitas dan solidaritas regional sambil mempromosikan pembinaan bakat ASEAN dengan menciptakan platform untuk memungkinkan lembaga pendidikan tinggi terkemuka di kawasan itu untuk berkolaborasi.
AINU akan saling menguntungkan bagi India dan ASEAN jika diterapkan dengan baik. Baik ASEAN maupun India harus bekerja keras untuk mensukseskan AINU.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H