Alat pelindung diri Mufti berbeda dengan persediaan rutin.
"Alat ini memiliki sepatu bot dan tudung, yang menutupi wajah kecuali mata, utuh. Jahitannya sedemikian rupa sehingga mudah bagi petugas medis untuk memakainya," katanya.
Peralatannya termasuk topeng tiga lapis, yang langsung populer di J&K.
Ia mengumpulkan pejuang wanita, termasuk penjahit, perancang busana dan sukarelawan mahasiswa, untuk berperang melawan pandemi COVID-19.
Mufti dan timnya yang terdiri dari 270 orang mampu memproduksi 500 buah alat pelindung diri dan hingga 3.000 masker wajah tiga lapis per hari.
"Saya cukup beruntung memiliki sumber daya ini," kata Mufti kepada The Hindu.
Berkat komitmen kuat pemerintah J&K, Mufti dan relawannya, pandemi COVID-19 dapat ditangani dengan baik. J&K telah berhasil memvaksinasi 100 persen dari semua orang yang telah memenuhi syarat di wilayah tersebut. COVID-19 sekarang terkendali di J&K.
Di Indonesia, kita juga sukses dalam vaksinasi COVID-19. Pemerintah telah berhasil memberikan 203,31 juta vaksin dosis pertama (per 29 Agustus) dari target 208,26 juta orang.
Banyak yang memuji karya Mufti dan timnya.
Menurut akun twitter Mufti @sadia_mufti, ia ditampilkan di banyak surat kabar dan majalah terkenal seperti Majalah Femina, The Hindu, BBC, TRT World, The Independent, Hindustan Times, WIONÂ dan lainnya atas kesuksesannya dalam desain fesyen dan pekerjaan kemanusiaannya.