"Ini bukan hanya isyarat persahabatan dekat dengan mereka tetapi juga mencerminkan tekad kuat mereka untuk membawa kedua negara dan rakyat mereka lebih dekat", jelas Mostafizur Rahman, seorang jenderal yang masih aktif dari Angkatan Udara Bangladesh.Â
Mostafizur Rahman pernah meraih beberapa penghargaan tertinggi dari Pemerintah Bangladesh.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengunjungi Indonesia pada 2011, 2015 dan 2017, sementara Presiden Indonesia Joko Widodo mengunjungi Bangladesh pada tahun 2018 untuk meningkatkan hubungan bilateral.
Hasina adalah pemimpin yang sangat populer seperti Presiden Indonesia Joko Widodo. Ia telah memegang jabatan perdana menteri sejak 2009. Ia adalah putri dari bapak pendiri dan pahlawan nasional Bangladesh, Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman.
Hal yang paling mengesankan dari hubungan kedua negara adalah hubungan ekonomi mereka yang berkembang pesat.
Ikatan ekonomi
Dengan populasi yang besar, pertumbuhan kelas menengah dan pertumbuhan ekonomi yang konsisten, Indonesia dan Bangladesh memiliki potensi ekonomi yang sangat besar untuk saling menguntungkan.
Perdagangan bilateral telah tumbuh dengan kecepatan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir.
Perdagangan bilateral melonjak menjadi $3,03 miliar pada tahun 2021 meskipun ada pandemi COVID-19, melonjak besar dari $1,66 miliar pada 2017. Perdagangan itu sangat menguntungkan Indonesia.
Dengan ekspor $2,92 miliar dan impor $0,10 miliar, Indonesia menikmati rekor surplus perdagangan senilai $2,81 miliar dengan Bangladesh tahun lalu.
Selama empat bulan pertama tahun 2022, perdagangan Indonesia dengan Bangladesh melonjak menjadi $1,39 miliar, meningkat 40,56 persen dari periode yang sama tahun lalu.