Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bangladesh-Indonesia Rayakan 50 Tahun Hubungan Diplomatik

22 Juni 2022   17:02 Diperbarui: 23 Juni 2022   07:43 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Dubes LBBP RI), R. Heru Hartanto Subolo (kanan).(KBRI Dhaka)

Mereka adalah mitra di PBB dan berbagai organisasi multilateral, khususnya dalam pemeliharaan perdamaian internasional. Keduanya merupakan anggota Gerakan Non-Blok (GNB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), 8 Negara Berkembang (D-8), Asosiasi Negara Lingkar Samudra Hindia (IORA) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Bangladesh adalah salah satu negara terkemuka Asosiasi Kerjasama Regional Asia Selatan (SAARC) sementara Indonesia, presiden G-20 saat ini, adalah pemimpin de facto Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara Bangladesh dengan Indonesia di Jakarta pada Hari Selasa (21 Juni) | Sumber: rmol.id 
Perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara Bangladesh dengan Indonesia di Jakarta pada Hari Selasa (21 Juni) | Sumber: rmol.id 

Bangladesh yang luar biasa

Lintasan Bangladesh dari negara miskin menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia sungguh menakjubkan.

Bangladesh telah menciptakan sejarah dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan mempekerjakan perempuan sebagai tenaga kerja utama di industri seperti garmen dan industri lainnya dalam waktu singkat.

Saat ini, dengan AS$405 miliar produksi domestik bruto (PDB), Bangladesh adalah ekonomi terbesar ke-40 di dunia. Dalam hal paritas daya beli (PPP), Bangladesh adalah ekonomi terbesar ke-30 dengan PDB (PPP) sebesar $1,11 triliun.

"Kami memiliki rekam jejak pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan yang mengesankan. Bangladesh telah menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia selama dekade terakhir, didukung oleh bonus demografi, ekspor garmen siap pakai (RMG) yang kuat dan kondisi ekonomi makro yang stabil," ujar Duta Besar Mostafizur Rahman.

Bank Dunia memuji Bangladesh atas pencapaian ekonominya dalam sebuah laporan baru-baru ini.

"Bangladesh memberitahu dunia sebuah kisah luar biasa tentang pengurangan kemiskinan dan pembangunan. Dari menjadi salah satu negara termiskin pada saat kelahirannya pada tahun 1971 dan PDB per kapita terendah kesepuluh di dunia, Bangladesh mencapai status pendapatan menengah ke bawah pada tahun 2015. Bangladesh berada di jalur yang tepat untuk lulus dari daftar Negara-negara Tertinggal [LDC] PBB pada tahun 2026. Kemiskinan menurun dari 43,5 persen pada tahun 1991 menjadi 14,3 persen pada tahun 2016, berdasarkan garis kemiskinan internasional $1,90 per hari [menggunakan nilai tukar Paritas Daya Beli 2011]. Selain itu, hasil pembangunan manusia meningkat di banyak dimensi," ungkap Bank Dunia.

PDB per kapita saat ini adalah $2.411.

Para pemimpin Bangladesh dan Indonesia, menurut Mostafizur Rahman, telah mengembangkan hubungan yang baik dan saling mengunjungi negara-negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun