Mereka adalah mitra di PBB dan berbagai organisasi multilateral, khususnya dalam pemeliharaan perdamaian internasional. Keduanya merupakan anggota Gerakan Non-Blok (GNB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), 8 Negara Berkembang (D-8), Asosiasi Negara Lingkar Samudra Hindia (IORA) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Bangladesh adalah salah satu negara terkemuka Asosiasi Kerjasama Regional Asia Selatan (SAARC) sementara Indonesia, presiden G-20 saat ini, adalah pemimpin de facto Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Bangladesh yang luar biasa
Lintasan Bangladesh dari negara miskin menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia sungguh menakjubkan.
Bangladesh telah menciptakan sejarah dalam mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan dan mempekerjakan perempuan sebagai tenaga kerja utama di industri seperti garmen dan industri lainnya dalam waktu singkat.
Saat ini, dengan AS$405 miliar produksi domestik bruto (PDB), Bangladesh adalah ekonomi terbesar ke-40 di dunia. Dalam hal paritas daya beli (PPP), Bangladesh adalah ekonomi terbesar ke-30 dengan PDB (PPP) sebesar $1,11 triliun.
"Kami memiliki rekam jejak pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan yang mengesankan. Bangladesh telah menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia selama dekade terakhir, didukung oleh bonus demografi, ekspor garmen siap pakai (RMG) yang kuat dan kondisi ekonomi makro yang stabil," ujar Duta Besar Mostafizur Rahman.
Bank Dunia memuji Bangladesh atas pencapaian ekonominya dalam sebuah laporan baru-baru ini.
"Bangladesh memberitahu dunia sebuah kisah luar biasa tentang pengurangan kemiskinan dan pembangunan. Dari menjadi salah satu negara termiskin pada saat kelahirannya pada tahun 1971 dan PDB per kapita terendah kesepuluh di dunia, Bangladesh mencapai status pendapatan menengah ke bawah pada tahun 2015. Bangladesh berada di jalur yang tepat untuk lulus dari daftar Negara-negara Tertinggal [LDC] PBB pada tahun 2026. Kemiskinan menurun dari 43,5 persen pada tahun 1991 menjadi 14,3 persen pada tahun 2016, berdasarkan garis kemiskinan internasional $1,90 per hari [menggunakan nilai tukar Paritas Daya Beli 2011]. Selain itu, hasil pembangunan manusia meningkat di banyak dimensi," ungkap Bank Dunia.
PDB per kapita saat ini adalah $2.411.
Para pemimpin Bangladesh dan Indonesia, menurut Mostafizur Rahman, telah mengembangkan hubungan yang baik dan saling mengunjungi negara-negara lain.